Jakarta –
Banyak daerah di Indonesia yang terkena dampak cuaca panas belakangan ini. Di wilayah Jawa, termasuk wilayah Yogyakarta, banyak warga yang mengeluhkan cuaca panas dan brutal.
Kepala Pusat Meteorologi Umum Badan Meteorologi Klimatik dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani mengatakan, cuaca panas kemungkinan akan berlanjut hingga akhir Oktober. Dia mengatakan, peralihan musim kemarau ke musim hujan merupakan ciri cuaca panas.
Curah hujan pada masa peralihan musim ini, kata Andre, biasanya berlangsung lancar atau sporadis dan berumur pendek.
“Peristiwa panas terik ini diperkirakan akan terus terjadi sepanjang bulan Oktober, apalagi cuaca cerah masih akan terjadi di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara,” ujar DailyCom, Senin (14/10). /2024).
Selain variasi musiman, pergerakan semu matahari pada bulan Oktober sekitar 5 derajat lintang selatan. Hal ini menyebabkan banyak daerah atau daratan di sekitar garis lintang tersebut, seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, menerima intensitas penyinaran matahari secara maksimal.
“Meski intensitas penyinaran matahari maksimal, intensitas tersebut tidak menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi secara signifikan, terutama di wilayah yang mengalami bayangan tanpa hari,” ujarnya.
Sebab, kenaikan suhu tidak hanya mempengaruhi sudut iluminasi tetapi juga tutupan awan, kelembapan, dan potensi jumlah awan, lanjutnya.
Sedangkan Aceh, Sumut, Sumbar, Rio, Pulau Rio, Bengkulu, Lampung, Bantan, sebagian Jabar, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua. Tonton video “Apakah Cuaca Panas Mempengaruhi Kesuburan Pria dan Wanita?” Apa kata dokter” (suc/up)