Jakarta –
Komitmen PNM dalam memberdayakan perempuan pelaku usaha ultra mikro agar mandiri secara ekonomi menarik perhatian para peserta Global Network for Advanced Management (GNAM) 2024 di Kantor Pusat PNM. 117 mahasiswa sarjana bisnis dari seluruh tanah air berbagi wawasannya dengan Sunar Basuki, Direktur Operasional PNM, dalam serangkaian acara yang diadakan sebagai bagian dari Global Networking Week.
Dalam tur pembelajaran komparatif ini, Sunar memperkenalkan model bisnis PNM sebagai lembaga keuangan yang memberdayakan perempuan usaha ultra mikro kurang mampu melalui modal finansial, intelektual, dan sosial. Beliau juga menjelaskan strategi rekayasa ulang sosial PNM Mekaar dalam ekosistem pembiayaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rumah tangga secara luas.
“Kami mendorong perempuan dalam kelompok ini untuk saling membantu mengembangkan usaha dengan berbagi sinergi bisnis atau ide bisnis dalam pertemuan mingguan,” kata Sunar dalam keterangan tertulis, Selasa (15/10/2024).
Selain itu, PNM juga telah melakukan upaya menghadirkan transformasi digital kepada nasabah ultra mikro yang sangat sulit untuk diterapkan. Selanjutnya, skor Technology Readiness Index (TRI) pelanggan PNM Mekaar menunjukkan angka yang sangat rendah yaitu 2,29. Namun, hal tersebut mendorong PNM untuk terus menggalakkan literasi dan inklusi digital.
“Untuk membangkitkan perekonomian, masyarakat kelas bawah harus diperkenalkan dengan digitalisasi dan inklusi keuangan. Mereka harus dibekali dengan berbagai jenis pelatihan dan pada akhirnya harus dipersiapkan untuk usaha skala besar,” tambahnya.
Transformasi digital PNM ditandai dengan tersedianya aplikasi Pelanggan PNM Digi yang dapat digunakan untuk membuat pencatatan keuangan, melakukan pembayaran angsuran, melakukan transaksi keuangan digital dan lain-lain, yang terhubung dengan aplikasi Mekaar Digi, sebuah aplikasi untuk Rekening. Petugas (AO) PNM mendampingi kliennya.
Menurut Sekretaris Program Magister Manajemen FEB UI Arviansyah, hal ini melengkapi ultra keuangan yang berdampak besar terhadap perekonomian di tingkat akar rumput.
“PNM tidak hanya memanfaatkan teknologi dalam menjalankan bisnisnya, tapi juga memanfaatkannya. Yang penting adalah dampak sosial dari bottom up perusahaan,” jelas Arvi.
Ia juga berharap agar mahasiswa dalam dan luar negeri mempunyai gambaran yang baik tentang perkembangan ekonomi masyarakat di Indonesia dan dapat menerapkannya di negara asalnya.
Pertemuan ini juga menjadi bukti bahwa kiprah yang dilakukan PNM dapat menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan di tingkat global. Ke depan, diharapkan akan tercipta lebih banyak inisiatif koperasi untuk memperluas kesejahteraan kelompok swasembada. Simak video “PNM Terima Penghargaan Organisasi Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Prasejahtera” (akn/ega)