Jakarta –
Intel berupaya mengatasi krisis keuangan yang dialaminya, termasuk mencari informasi dari penasihat keuangan.
Krisis keuangan yang dialami Intel disebut-sebut menjadi masalah paling serius yang pernah dialami Intel, kini berusia 56 tahun. Mereka melihat semuanya, termasuk memisahkan departemen desain produk dan manufaktur.
Saat ini Intel baru mulai meminta nasihat dari penasihat keuangannya, khususnya Morgan Stanley dan Goldman Sachs. Semua opsi terbuka untuk digunakan, termasuk pengurangan biaya modal dan pembatalan rencana pembangunan pabrik baru.
Bahkan, Intel mulai mempertimbangkan merger dan akuisisi, seperti dikutip detikINET dari Techspot, Senin (9 Februari 2024).
Krisis keuangan Intel meletus setelah laporan keuangannya dianggap memalukan, sehingga membuat saham Intel berada di level terendah sejak tahun 2013. Meski sahamnya naik 6,5% dari awal tahun hingga sekarang namun langsung turun 60% dibandingkan tahun lalu laporan keuangan yang diterbitkan.
Tentu saja, ini menjadi pil pahit bagi para pemegang sahamnya karena tolok ukur industri, Indeks Semikonduktor Philadelphia, justru naik 20% di periode yang sama.
Intel mengalami kerugian bersih sebesar $1,61 miliar pada kuartal terakhir. Analis memperkirakan penurunan akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2024. Bahkan ahli strategi pasar Asymy Advisors, Amir Anvarzadeh, menilai model bisnis Intel kini sudah rusak.
“Bersiaplah untuk menghadapi pemotongan belanja modal yang signifikan selama 12 bulan ke depan,” kata Anvarzadeh. “Model (bisnis) Intel pada dasarnya rusak. Mereka menghadapi masalah di berbagai aspek”.
Perusahaan Silicon Valley diperkirakan akan mengembangkan rencana untuk menghadapi krisis ini dalam beberapa minggu ke depan dan menyampaikannya kepada dewan direksi pada akhir September. Tonton video “Keuangan lemah, Intel akan memberhentikan 15 ribu karyawan” ( asj/fay)