Jakarta –
Fasilitas KA Malang-Pasarsene (pp) Jayabaya akan diperbarui mulai 16.10.2024. Kereta pertama yang menggunakan rangkaian kereta ekonomi generasi baru, mulai tahun 2023, kini menggunakan bahan stainless steel generasi baru yang diyakini lebih nyaman bagi penumpang.
Dengan adanya renovasi fasilitas ini, KA Jayabaya akan menjadi kereta kedua yang beroperasi dengan kereta generasi baru berbahan baja tahan karat dan kombinasi ekonomis. Kereta lainnya adalah Kereta Lodaya dan Kereta Majapahit.
“Dengan fasilitas baru ini, pelanggan kereta api dapat menikmati interior yang lebih bersih dan modern, akses kabin kereta yang dilengkapi pintu geser elektrik dan PIDS yang informatif selama perjalanan,” kata Direktur Humas KAI Anne Purba dalam siaran persnya. detikTravel , Kamis (17 Oktober).
Dulu, gerbong ekonomi KA Jayabaya nyaman dan menggunakan kursi individual modifikasi generasi baru produksi Balai Yasa Manggarai. Kapasitas 72 penumpang. Sebelum rangkaiannya, KA Ekonomi Jayabaya menyambut penumpang dengan kursi tegak saling berhadapan, berkapasitas lebih dari 80 penumpang per gerbong.
Jadi sampai kemarin, KA Jayabaya merupakan kereta ekonomi Stainlees Steel Generasi Baru, pembelian baru dari INKA. Kapasitasnya tetap sama yakni 72 kursi.
“KAI bekerjasama dengan INKA dalam pengadaan kereta baru, total ada 91 kereta stainless steel generasi baru,” kata Anne.
Anne menjelaskan, kursi kereta ekonomi Stainless Steel Generasi Baru merupakan kursi kapten. Kursi ini diyakini akan dinikmati penumpang dalam perjalanan jauh.
Peningkatan kenyamanan ini disebabkan karena seluruh kereta api ekonomi generasi baru memiliki tempat duduk ergonomis yang dilengkapi fungsi kemiringan dan dapat diatur sesuai dengan kecepatan kereta atau arah hadapnya (berputar). Selain itu, perpanjangan tiap gerbong, pintu geser manual sudah dialiri listrik dan colokan listriknya lebih banyak.
“Dengan pembaruan ini, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan penumpang,” kata Anne. Saksikan video “Tegang, PT KAI usir pensiunan dari perumahan dinas di Semarang” (fem/wsw)