Jakarta –
Pengencer darah adalah obat yang membantu aliran darah lancar melalui arteri dan vena Anda. Obat ini mencegah pembentukan atau pertumbuhan gumpalan darah.
Ketahuilah bahwa pembekuan darah dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, atau penyakit jantung lainnya. Lantas, apa saja jenis obat pengencer darah yang ada? Apa efek samping obat ini?
Ada dua jenis obat pengencer darah: antikoagulan dan antiplatelet. Berikut perbedaan dan contoh keduanya. antikoagulan
Antikoagulan memperlambat laju pembekuan darah dan mencegah gumpalan yang terbentuk semakin besar.
Menurut laman WebMD, sebagian besar antikoagulan tersedia dalam bentuk pil, namun ada pula yang tersedia dalam bentuk suntikan atau infus intravena. Beberapa contoh antikoagulan adalah: Apixaban (Eliquis) Dabigatran (Pradaxa) Dabigatran (Pradaxa) Dalteparin (Fragmin) Edoxaban (Savaysa) Enoxaparin (Lovenox) Fondaxa Heparin (Arixtra) Heparin (Enohep) Rivaroxaban (Xarelto) Warfarin (Coumadin, Jantoven) 2 .Obat antiplatelet
Obat antiplatelet mencegah pembentukan gumpalan darah dengan mencegah protein dalam darah saling menempel.
Biasanya, obat ini diresepkan untuk orang yang berisiko mengalami penggumpalan darah, bukan untuk mengatasi penggumpalan darah yang sudah ada.
Ada pil, supositoria, dan infus. Berikut beberapa contoh obat antiplatelet: aspirin, cilostazol, clopidogrel (Plavix), dipyridamole (Persantine), eptifibatide (Integrelin), prasugrel (Evint), Brilinta, Agrastat, Zontivity, pengencer darah
Di antara jenis obat pengencer darah, antikoagulanlah yang paling umum digunakan. Ada beberapa kondisi yang memerlukan penggunaan obat pengencer darah, sebagai berikut: 1. Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium adalah detak jantung tidak teratur yang dimulai di ruang atas jantung. Jika tidak diobati, orang yang terkena dampaknya berisiko lebih besar terkena stroke.
Kondisi ini menyebabkan penggumpalan darah dan meningkatkan kemungkinan penggumpalan darah. Oleh karena itu, antikoagulan dapat membantu mencegah pengumpulan dan pembekuan darah. Koagulopati
Beberapa orang dilahirkan dengan kondisi di mana darah mereka lebih mudah menggumpal dibandingkan yang lain. Antikoagulan dapat membantu mencegah komplikasi seperti trombosis vena dalam. operasi katup jantung
Beberapa prosedur pembedahan ini dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah di lokasi pemasangan katup baru. Antikoagulan membantu mencegah pembentukan gumpalan darah
EFEK SAMPING Digunakan dalam pengencer darah.
Mengutip laman Medlineplus, efek samping paling umum dari penggunaan obat pengencer darah adalah pendarahan.
Luka kecil atau memar mungkin akan mengeluarkan lebih banyak darah saat Anda meminum obat ini. Obat ini antara lain dapat menyebabkan sakit perut, mual, dan diare.
Namun, ada beberapa efek samping yang harus Anda waspadai. Hubungi dokter Anda segera jika Anda mengalami pendarahan hebat, seperti: pendarahan menstruasi yang lebih banyak dari biasanya, urin berwarna merah atau coklat, tinja berwarna merah atau hitam, gusi atau hidung berdarah yang tidak segera berhenti, muntahan berwarna coklat atau merah cerah, Benda merah saat batuk, nyeri hebat seperti sakit kepala atau sakit perut, memar yang tidak biasa, luka yang tidak kunjung berhenti mengeluarkan darah, kepala terjatuh atau terbentur keras, pusing, atau lemas.
Berikut penjelasan mengenai obat pengencer darah, mulai dari jenis, kondisi yang memerlukannya, hingga efek sampingnya. Kami harap informasi ini bermanfaat bagi Anda. Tonton video “Video: Jangan anggap enteng! Stamping bisa membunuh” (elk/inf)