Jakarta –
Di era digital saat ini, tidak hanya publik figur saja yang harus menghadapi kritik. Sebab, ia yakin inilah kunci suksesnya. Dan penulis Dee Lestari menemukan jawabannya.
Dalam acara #Generation Campus Roadshow Jakarta yang digelar di Aula Universitas Indonesia, pada 15 Oktober lalu, bintang film Perahu Kertas ini menceritakan perjalanan kiprahnya sebagai penulis tidak selalu mulus. Saat mulai menulis buku berjudul Supernova, ia mengaku tidak luput dari kritik.
“Jumlah pengagum dan kritikusnya sama, hampir lima puluh lima puluh. Itu berarti tiga bulan setelah buku itu dirilis,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (18/10/2024).
Dee Lestari kemudian menunjukkan cara menghadapi kritik. Dari situlah ia bisa terus berkarya hingga sekarang.
“Terus aku teringat, atau mungkin seperti yang diajarkan Kungfu Panda, yin dan yang, keseimbangan, titik keseimbangan hidup. Artinya, kalau kita dipuji, jangan terlalu serius, jangan dianggap serius,” dia dikatakan.
Dee Lestari pun langsung memberikan nasehat, apalagi saat ini banyak terjadi peristiwa teroris. Meski tidak membiarkan alasan tersebut, ia mengingatkan para pemuda untuk tidak mudah menyerah.
“Kemampuan menerima kritik dan pujian menjadi salah satu kunci kesinambungan kerja kami,” ujarnya.
Roadshow Kampus #Generasi merupakan acara gabungan antara Narasi dan Grab. Dapatkan tema POV / Tonton video “Mengapa Dee Lestari menjadi penggemar Xdinary Heroes: Skill dan settingnya bagus” (like / pus)