Jakarta –
Sepasang suami istri asal Bandung bercerita tentang pengalaman mereka di rumah sakit jiwa. Tak satu pun dari mereka yang malu mengetahui ada yang salah dengan kesehatan mental mereka.
Istri Festi Eliana Barezki mengatakan, suaminya Arif kerap mengeluhkan beberapa gejala, antara lain kecemasan, depresi, bahkan perasaan putus asa. Pada saat yang sama, ia didiagnosis menderita gangguan kepribadian ambang (BPD).
BPD adalah penyakit mental yang mempengaruhi persepsi diri sendiri dan orang lain. Kondisi tersebut berkaitan dengan aktivitas sehari-hari yang mencakup pola hubungan yang tidak stabil dan kaku, intoleransi, dan pandangan diri yang negatif.
Impulsif melibatkan perasaan bersemangat dan bertindak atau melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.
Keluhan fisik juga bisa berupa gangguan kontrol gerak dan emosi, kecemasan, bahkan pikiran obsesif, demikian bunyi video yang direkam Detikcom, Senin (14/10/2024).
Pertama, Fisty dan suaminya mengisi formulir evaluasi kesehatan mental. Keduanya menemukan psikiater yang berbeda.
Lanjutnya, “Sebelum bertemu dokter, kami mengunjungi perawat terlebih dahulu untuk memberi tahu kami tentang keluhan kami.”
Menurut Fisty, konsultasi dan pengobatan psikiatris tidak lebih penting dari terapi fisik. Pasangan itu bertemu satu sama lain saat menghadapi trauma, hanya setelah mereka memutuskan untuk menikah.
“Jangan malu dan jangan takut untuk mencari pertolongan ke psikiater, sakit psikis itu mirip dengan sakit fisik. Malunya kalau kita tidak mau tahu keadaan kita, malah merugikan orang lain. dikatakan.
Banyak teman yang memuji kisah Fisty dan suaminya. Ingatlah bahwa masih banyak orang yang belum mengetahui pentingnya pengobatan kesehatan mental.
“Senang rasanya bisa mengenal dan memahami satu sama lain,” kata sesama TikToker.
“Undang-undang ini perlu direformasi,” kata salah satu komentator video Festi. Saksikan videonya: “Video: Bahas Keamanan Mental, Berhenti Menyalahkan Staf Ahli” (naf/kna)