Jakarta –
Polisi Belanda telah menangkap pemilik dua platform perdagangan terbesar karena menjual barang ilegal di darknet. Produk yang dijual mulai dari obat-obatan hingga malware.
Dua pasar – Bohemia dan Cannabia – telah ditutup sejak 2023. Keduanya merupakan titik distribusi berbagai barang ilegal, mulai dari obat-obatan hingga malware dan layanan serangan DDoS – hingga 82.000 per hari.
Diperkirakan 67.000 transaksi dilakukan di pasar ini setiap bulannya, dan pada September 2023 pendapatannya mencapai 12 juta euro. Menurut polisi Belanda, ini adalah pasar darknet terbesar dan tertua di dunia.
Diperkirakan pengelola pasar ini memperoleh keuntungan sekitar 5 juta euro dari berbagai transaksi.
Bohemia dan Cannabia ditutup setelah unit siber kepolisian Belanda menemukan bahwa server yang digunakan untuk kedua platform perdagangan tersebut berlokasi di Belanda. Setelah penyelidikan yang dimulai pada tahun 2022, penyelidik gabungan dari Irlandia, Inggris, dan Amerika akhirnya menemukan orang di balik pasar tersebut.
Polisi menangkap salah satu tersangka utama, seorang warga Irlandia yang tidak disebutkan namanya. Pria itu ditangkap di Bandara Schiphol Amsterdam pada Juni lalu. Selama penangkapan, sejumlah perangkat, data penting, dan cryptocurrency senilai €8 juta disita.
Tersangka lainnya kemudian ditangkap di Irlandia dalam operasi yang sama, seperti dikutip detikINET Bleeping Computer, Jumat (11/10/2024).
Meskipun banyak transaksi ganja di Ceko berasal dari Belanda, pasarnya juga mencakup banyak negara lain di dunia. Polisi menetapkan bahwa ada penjualan dari Belanda senilai setidaknya $1,7 juta, dengan transaksi berjumlah setidaknya $14,000.
Tonton “Video: Gembong Narkoba Jambi Helen dan Empat Kaki Tangannya Ditangkap!” (aszh/aszh)