Jakarta –
Qualcomm telah mengkonfirmasi bahwa peretas mengeksploitasi kerentanan yang ditemukan di lusinan chipset yang digunakan di jutaan ponsel pintar Android di seluruh dunia. Kerentanan satu hari adalah lubang keamanan yang tanpa disadari dapat menyebabkan pengguna perangkat lunak terkena serangan siber.
Kerentanan keamanan ini mempengaruhi 64 chip yang diproduksi oleh Qualcomm. Diantaranya adalah SoC Snapdragon 8 Gen 1 yang digunakan pada perangkat andalan seperti Samsung Galaxy S22 Ultra, OnePlus 10 Pro, Sony Xperia 1 IV, Oppo Find X5 Pro, Honor Magic4 Pro, Xiaomi 12 dan lainnya. Daftar tersebut juga mencakup modem Snapdragon dan modul FastConnect yang digunakan untuk konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi.
Qualcomm mengumumkan bahwa patch untuk mengatasi kerentanan telah dikirimkan ke produsen peralatan asli (OEM) bulan lalu. Perusahaan yang bermarkas di San Diego ini menyebut serangan tersebut sebagai “serangan terbatas dan terarah,” yang menunjukkan bahwa serangan tersebut tidak meluas dan mungkin menargetkan orang atau kelompok tertentu.
Meskipun Qualcomm tidak memberikan informasi spesifik tentang sifat kerentanan atau potensi dampaknya, konfirmasi eksploitasi tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan jutaan perangkat Android. Pengguna dianjurkan untuk menginstal pembaruan keamanan yang tersedia dari produsen perangkat sesegera mungkin untuk mengurangi risiko.
Sementara itu, laboratorium keamanan Amnesty International telah mengonfirmasi keseriusan tim investigasi ancaman Google. Seorang juru bicara Amnesty mengatakan penyelidikan komprehensif mengenai siapa yang bersalah dan siapa yang mengeksploitasi kerentanan akan dipublikasikan “segera”.
Penelitian yang dilakukan oleh kelompok seperti Google dan Amnesty menemukan bahwa kampanye serangan dapat menargetkan individu tertentu, bukan sekelompok besar pengguna. Namun, insiden saat ini menyoroti lanskap ancaman dunia maya di mana pelaku kejahatan terus mencari cara baru untuk mengeksploitasi kerentanan dalam perangkat lunak dan perangkat keras.
Perusahaan teknologi perlu memprioritaskan keamanan siber dan bekerja sama untuk melawan ancaman yang muncul dengan cepat dan efektif. Tonton video “Keputusan Pemerintah Terbaru Tentang Peretasan PDNS” (afr/afr).