Jakarta –

Belt and Road Initiative (BRI) atau “Jalan Sutra Baru”, sebuah proyek infrastruktur internasional yang diluncurkan Tiongkok pada tahun 2013, telah memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Oleh karena itu, direkomendasikan agar Indonesia terus meningkatkan hubungan dan kerja sama ekonomi antara negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika, yang diyakini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan terhadap berbagai sektor utama Indonesia.

Empat sektor yang akan mencatat pertumbuhan kuat adalah pembangunan infrastruktur, kerja sama ekonomi dan perdagangan, pendidikan, dan pariwisata.

Dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan, Indonesia telah bermitra dengan 162 negara bilateral, 18 perjanjian perdagangan regional, dan 25 perjanjian multilateral dengan organisasi internasional.

Salah satu dampak paling nyata dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) adalah besarnya investasi Tiongkok pada proyek infrastruktur di Indonesia. Proyek seperti kereta peluru Jakarta-Bandung merupakan contoh investasi strategis yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung perekonomian Indonesia.

Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, terutama dalam mengimpor bahan baku alam seperti batu bara, minyak sawit, karet, dan produk industri. Selain itu, Inisiatif Sabuk dan Jalan akan memfasilitasi integrasi ASEAN-Tiongkok melalui proyek infrastruktur regional untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Inisiatif Belt and Road berdampak pada penguatan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Tiongkok, yang meliputi program pertukaran pelajar, beasiswa pemerintah Tiongkok, dan proyek pendidikan untuk mengembangkan keterampilan tenaga kerja Indonesia.

Dampak lain dari keikutsertaan Indonesia dalam Belt and Road Initiative adalah meningkatnya arus wisatawan Tiongkok ke Indonesia. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata Indonesia, khususnya di destinasi wisata populer seperti Bali dan Jakarta.

Inisiatif Sabuk dan Jalan adalah strategi pembangunan internasional yang diusulkan oleh Tiongkok untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika, dan secara historis menghubungkan Tiongkok dengan Eropa melalui perdagangan.

Belt and Road Initiative (BRI) adalah proyek infrastruktur yang diluncurkan di Tiongkok pada tahun 2013. Inisiatif ini digambarkan sebagai upaya untuk memodernisasi “Jalur Sutra” kuno yang merupakan jalur perdagangan penting yang menghubungkan Tiongkok dengan berbagai wilayah di dunia.

Profesor Dr. Ariwan Gunadi, SH, MH. Pakar hukum ekonomi dan niaga internasional Tonton video “Video: Beli sepeda motor rumahan dengan DP 0%” (Bahasa Inggris)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *