Kementerian –

Kecelakaan kereta api di Sri Lanka menggemparkan dunia. Korbannya adalah kawanan gajah liar yang tinggal di taman nasional.

Pada Selasa (22/10/2024), Independent dari Inggris memberitakan bahwa kecelakaan itu terjadi di kota Mineriya, di timur laut Sri Lanka. Saat itu, sebuah kereta api yang membawa ribuan galon bahan bakar tergelincir di jalur rel yang melintasi Taman Nasional Minneriya.

Menurut pengemudinya, kawanan sekitar 20 ekor gajah tiba-tiba mencoba melintasi rel kereta api pada Jumat saat ada kereta yang lewat.

“Ada jarak sekitar 10 meter (32 kaki) antara kami. Jadi tidak ada yang bisa kami lakukan. Kami menginjak rem dengan tenaga penuh, namun tidak ada yang dapat kami lakukan. Setidaknya empat ekor gajah ditembak jatuh,” kata N.V. Jayalathi.

Kereta tersebut memiliki delapan truk, lima tangki solar dan tiga tangki bensin, masing-masing berkapasitas 50.000 liter (sekitar 132.000 galon). Dua kapal tanker tergelincir, menyebabkan kebocoran besar dan merusak jalur kereta api, sehingga mendorong pihak berwenang untuk menghentikan layanan kereta api di jalur tersebut, tambahnya.

Bagian kereta tempat kondektur juga tergelincir. Selain masinis, ada dua pekerja kereta lainnya yang berada di dalam kereta tersebut. Tak satu pun dari empat orang itu terluka.

“Ini pertama kalinya saya melihat kasus seperti itu,” kata V. Jackson, Miner.

“Kami datang ke sini setelah mendengar klakson kereta api dan kicauan gajah. Kami melihat gajah tergeletak di mana-mana dan kereta tergelincir.”

Hasini Saratchandra, humas departemen satwa liar, mengatakan dua ekor gajah mati di tempat sementara dua lainnya dirawat dan dilepasliarkan kembali ke kawanannya.

Taman Nasional Mineria menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya dengan harapan dapat melihat gajah di habitat liarnya. Taman ini merupakan bagian dari Koridor Gajah yang menghubungkan Taman Nasional Kaudula dan Wasgamuva, sehingga memungkinkan terjadinya penampakan gajah sepanjang tahun.

Meski dihormati di negara kepulauan di Samudera Hindia ini, gajah merupakan hewan yang terancam punah, dan jumlahnya diperkirakan akan menurun dari 14.000 ekor pada abad ke-19 menjadi 6.000 ekor pada tahun 2011, menurut sensus gajah pertama di negara tersebut.

Tabrakan kereta api-gajah meningkat di Sri Lanka dalam beberapa tahun terakhir, ketika gajah liar mencoba melintasi rel kereta api untuk mencari makanan dan air.

Mereka menjadi semakin rentan karena hilangnya dan degradasi habitat alami mereka, dan banyak yang berpindah mendekati pemukiman manusia untuk mencari makanan. Beberapa dibunuh oleh pemburu liar atau petani yang marah karena tanaman mereka rusak.

Tujuh gajah mati tahun ini setelah tertabrak kereta api, dan 24 lainnya akan mati pada tahun 2023, menurut statistik pemerintah. Tonton video Banjir, tanah longsor melanda Sri Lanka, 17 orang tewas (bnl/fem)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *