Madrid –
Jelang duel kedua tim akhir September tahun lalu, empat suporter Atlético Madrid ditangkap polisi setempat karena aktivitas intelektualnya dalam kampanye kebencian terhadap striker Real Madrid Vinicius Junior.
Kampanye tersebut dilakukan melalui media sosial, The Athletic melaporkan. Suporter Atlético diimbau untuk memakai masker dan perlengkapan lainnya saat menghadiri pertandingan Civitas Metropolitano.
Tujuannya agar wajah mereka tidak terlihat jelas di kamera saat sedang mengolok-olok pemain lain, dalam hal ini melontarkan komentar rasis kepada Vinicius.
“Kami terus berjuang untuk mengakhiri kebencian dan rasisme dalam sepak bola. La Liga mengutuk kampanye kebencian terhadap Vinicius Junior. Ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan akan ada konsekuensinya.”
Derby Madrid sendiri penuh drama. Di lapangan, Angel Correa mencetak gol di masa tambahan waktu, yang mengakhiri pertandingan dengan skor 1-1. Marcos Llorente juga dikeluarkan dari lapangan karena melakukan tekel brutal terhadap Fran Garcia di menit-menit akhir pertandingan.
Suporter Atlético yang berada di tribun melemparkan berbagai benda ke dalam lapangan, sehingga memaksa pertandingan dihentikan sekitar 20 menit. Klub kemudian menutup sebagian tribun penonton selama tiga pertandingan kandang dan didenda lebih dari 45.000 euro atau 750 juta rupiah.
Rasisme masih menjadi masalah serius di sepakbola Spanyol. Vinicius berulang kali menjadi sasaran. Empat orang sebelumnya dipenjara karena mengejek bintang Brasil itu. (Iklan/Teluk)