Singapura:
Redaksi detikOto pekan lalu berangkat ke Singapura untuk memenuhi undangan media tour selama tiga hari. Kemudian saya menyadari bahwa harga mobil itu sangat mahal. Bahkan mungkin dua hingga tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan Indonesia.
Misalnya, Volkswagen ID di Singapura. Buzz enam pintu dibanderol Rp 3,85 miliar. Faktanya, harga pasar di Indonesia hanya 1,3 miliar rupiah. nyatanya, Rata-rata harga kendaraan niaga ringan di Negeri Singa di atas Rp 1 miliar.
Bukan hanya mobil yang dijual melalui Agen Pemilik Merek (APM); Harga mobil yang datang melalui importir umum juga ‘selangit’. Misalnya, Honda Step WGN yang dijual Rp 650-700 juta di Indonesia, dibanderol hingga Rp 2,4 miliar di Singapura.
Situasi ini mungkin membuat sebagian dari kita bertanya-tanya mengapa harga mobil di Singapura begitu tinggi. nyatanya, Ciri-cirinya tidak jauh berbeda dengan yang dijual di Indonesia.
Seperti dilansir BBC dan Budget Correct Singapore pada Senin (21/10), harga kendaraan di Singapura sudah termasuk pajak dan Certificate of Entitlement (COE) atau sertifikat yang harus diperbarui setiap 10 tahun sekali.
Peraturan COE pertama kali diundangkan pada tahun 1990. Hal ini bertujuan untuk mencegah kemacetan seperti di kota-kota besar Negeri Jiran.
Biaya COE untuk membeli mobil keluarga besar di Singapura adalah SGP 146k atau sekitar Rp 1,7 miliar. Sementara itu, COE untuk kendaraan kecil adalah SGP 104k atau Rp 1,2 miliar. Jadi harga mobil yang dijual di atas Rp 1 miliar.
Toyota Camry Hybrid di Singapura dibanderol SGP 250.000 atau hampir Rp 3 miliar. Denominasi ini enam kali lebih mahal dari harga Amerika.
Misalnya, Pendapatan rata-rata orang Singapura adalah SGP 70.000 atau Rp 820 juta per tahun. Meskipun jumlahnya besar, Jumlah tersebut masih belum layak untuk membeli mobil pribadi. Selain itu, harga kebutuhan pokok juga sangat tinggi.
Warga Singapura tidak perlu khawatir tidak mampu membeli mobil sendiri. Di negara berpenduduk 5 juta jiwa, sistem transportasi umum adalah yang terbaik di dunia. Nyatanya, Pemda menganggarkan SGP 60 miliar atau Rp 700 triliun untuk pengembangan sektor terkait. Simak Video: Penyelundupan Benih Udang PSDKP Batam Senilai Rp 13 Miliar Gagal (sfn/din)