Jakarta –
Banyak pengguna Instagram yang mengeluhkan videonya terlihat buram, meski ada beberapa video yang terlihat jernih dan tajam. Bisa jadi alasannya adalah video tersebut tidak direkomendasikan.
CEO Instagram Adam Moseri baru-baru ini menjawab pertanyaan pengguna tentang kualitas video yang rendah. Ia mengatakan kualitas video di Instagram tergantung pada popularitasnya, semakin populer maka kualitasnya akan semakin baik.
“Secara umum, kami ingin menyajikan video dengan kualitas setinggi mungkin,” kata Mosseri dalam video “Ask Anything”, seperti dilansir The Verge, Senin (28/10/2024).
“Tetapi jika videonya sudah lama tidak dilihat – karena sebagian besar dari kita sudah menontonnya terlebih dahulu – kita akan mengubahnya ke video yang lebih kecil. Dan jika video tersebut mendapat lebih banyak views lagi maka berikan video yang lebih tinggi,” lanjutnya. .
Jawaban Mosseri sesuai dengan pernyataan Meta sebelumnya. Pada tahun 2021, Meta memproyeksikan mereka tidak akan bisa mengumpulkan jumlah video yang diposting di Instagram dan platform lainnya.
Meta menjelaskan bahwa mereka menggunakan sistem pengkodean yang berbeda untuk menentukan peringkat video berdasarkan popularitasnya, sebagai bagian dari upaya mengelola sumber daya komputer.
Video baru menerima pengkodean standar, sementara video populer menerima pengkodean yang lebih canggih dan menggunakan lebih banyak sumber daya. Akibatnya, produser terpopuler cenderung memiliki video yang jernih dan tajam.
Banyak pengguna Instagram yang mempertanyakan aturan ini karena dianggap lebih menguntungkan kreator terkenal karena bisa mengunggah video berkualitas tinggi, sedangkan kreator kecil akan kesulitan.
Mosseri mengakui kekhawatiran tersebut bersifat acak, namun menegaskan bahwa perbedaan kualitasnya tidak terlalu besar. Selain itu, banyak pengguna memilih untuk terlibat dengan video karena kontennya, bukan kualitasnya. Tonton video “Video Tips: Tutorial Download Instagram Stories ke Google Foto” (vmp/fay)