Jakarta –
Hampir dua dekade lalu, tepatnya tahun 2005, CEO Intel menawarkan untuk membeli Nvidia. Namun dewan direksi mereka menolak sepenuhnya gagasan tersebut.
CEO Intel adalah Paul Otellini, dan dia mengusulkan rencana untuk mengakuisisi Nvidia segera setelah menjabat. Pada saat itu, Nvidia bernilai $20 miliar, dan Otellini mendesak dewan direksi untuk menyetujui proyek tersebut.
Meskipun $20 miliar tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kapitalisasi pasar Nvidia saat ini sebesar $300 miliar, angka tersebut masih tergolong tinggi bagi Intel pada tahun itu.
Namun ide tersebut mendapat penolakan keras dari dewan karena saat itu Intel sedang fokus pada desain CPU PC x86, seperti dilansir detikINET dari Techspot, Senin (28/10/2024).
Sebuah sumber yang dikutip New York Times menyebutkan Intel melewatkan peluang emas untuk mengakuisisi Nvidia. Saat itu, Intel bisa dianggap sebagai raja produsen chip.
Faktanya, ada beberapa anggota dewan yang menyadari potensi besar GPU di masa depan, terutama di pasar bisnis dan pemrosesan data. Namun, “suara” anggota tersebut tidak cukup kuat untuk meyakinkan dewan.
Otellini pun memutuskan untuk tidak memaksakan pengajuan proyeknya setelah mendapat penolakan. Faktanya, ini bisa menjadi salah satu momen menentukan dalam sejarah Intel, terutama jika mereka benar-benar mengakuisisi Nvidia.
Namun penolakan direksi Intel terhadap rencana akuisisi tersebut tidak beralasan. Intel memiliki rekam jejak M&A yang buruk dan akuisisi senilai $20 miliar akan dianggap sebagai akuisisi termahal yang pernah dilakukan Intel.
Selain itu, Intel sangat kuat pada saat itu. Bahkan CEO Intel pernah mengatakan bahwa saat itu Intel merupakan organisme seluler terbesar di Bumi. Maksudnya adalah ia memandang Intel sebagai perusahaan yang budayanya sangat tertutup yaitu tidak melakukan pengembangan teknologi x86.
Namun kini segalanya telah berubah total. Saham Nvidia telah melampaui $300.000, atau 30 kali lipat dari Intel. GPU – yang merupakan kekuatan inti Nvidia – merupakan bagian penting dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang penting bagi kesuksesan Nvidia. Tonton video “Tanpa Uang Tunai, Intel PHK 15.000 Pekerja” (asj/asj)