Venesia –

Kota Venesia yang indah akan memperpanjang pajak turis hariannya hingga tahun depan. Jadi pengunjung harus membayar dan menggandakan biayanya hingga 10 euro.

Tarif ini berlaku bagi tamu yang datang secara tidak terduga. Dilansir AP, Jumat (25/10/2024) Walikota Venesia, Luigi Brugnaro, membenarkan bahwa pajak tersebut bertujuan untuk membantu kota dan warganya agar tidak melakukan perdagangan berlebihan di akhir pekan dan hari libur.

Pajak tersebut akan berlaku setiap hari Jumat hingga Minggu dan hari libur, mulai 18 April hingga 27 Juli 2025. Kenaikan pajak tersebut hampir dua kali lipat jumlah hari yang berlaku pada tahun ini.

Wisatawan yang tidak memesan setidaknya empat hari sebelumnya akan dikenakan biaya 10 euro, bukan 5 euro seperti biasanya. Kenaikan harga berlaku pada jam sibuk, yakni pukul 08.30 hingga 16.00 waktu setempat.

Pengecualian diberikan kepada penduduk, pengunjung yang lahir di Venesia, pelajar, dan karyawan serta tamu yang melakukan reservasi di hotel atau akomodasi. Upaya ini telah diuji pada bulan Juli lalu, dan para pejabat mengatakan pajak tersebut menghasilkan sekitar 2,4 juta euro termasuk sekitar 1.000 pengunjung pada hari pengujian tersebut.

Luigi juga mendapat kritik karena pemberlakuan pajak turis tidak berarti Venesia kehilangan banyak turis. Meski pemerintah telah berusaha mengendalikan pariwisata secara berlebihan.

“Venesia adalah kota pertama di dunia yang mencoba mengendalikan masalah pariwisata berlebihan. Kami mendapatkan hasil yang penting,” ujarnya.

Namun, beberapa kelompok masyarakat dan anggota dewan oposisi mengatakan bahwa pajak turis harian tidak dapat mengendalikan situasi overtourism. Salah satu anggota dewan oposisi, Giovanni Andrea Martini, mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh kelompoknya, masih banyak wisatawan yang datang saat pajak turis diberlakukan.

“Informasi yang disajikan menunjukkan bahwa rata-rata selama masa pajak, Venesia menerima sekitar 7.000 wisatawan lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pajak pariwisata bukanlah suatu sistem yang tidak dapat mengendalikan arus wisatawan,” kata Giovanni.

Kota Venesia telah lama berjuang dengan jumlah wisatawan dan berdasarkan data tahun 2020, terdapat 25 hingga 30 juta pengunjung setiap hari dan bermalam dalam setahun. Sedangkan jumlah penduduk Venesia hanya sekitar 50.000 jiwa.

Pajak turis harian Venesia telah ditunda karena pandemi ini. Banyak negara anggota UNESCO yang mengangkat isu ini ketika mereka memutuskan untuk tidak merekomendasikan Venesia untuk dimasukkan dalam daftar situs warisan dunia yang terancam punah.

Ketidakpastian mengenai pajak ini terkait dengan upaya melindungi Venesia sebagai sebuah landmark, dan kekhawatiran mengenai dampak pariwisata berlebihan terhadap warisan budaya kota tersebut.

Venesia tidak termasuk dalam daftar situs warisan budaya yang terancam punah dua tahun sebelumnya, ketika kebijakan pemerintah melarang kapal pesiar melintasi Kanal Giudecca dan melalui St. Louis. Tandai itu. Saksikan video “Cara Kemenparekraf Cegah Over Tourism Saat WWF Bali Digelar” (upd/wsw)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *