Jakarta –
Beberapa petinggi perusahaan tambang berencana membangun taman safari di IKN. Mereka akan berkolaborasi dalam investasi jangka panjang.
Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Chairman dan Direktur Adaro Energy, mengutarakan keinginan tersebut. Keta Thohir merupakan satu dari 16 pengusaha pertambangan yang baru saja bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan minat berinvestasi di IKN.
“Mungkin nanti kita ingin membuat sesuatu yang bisa menarik orang-orang dari luar ke IKN. Bukan orang-orang IKN yang keluar di akhir pekan. Jadi nanti bisa berupa taman safari, atau theme park atau semacamnya,” kata bocah itu. Seperti dikutip detikFinance, Rabu (16/10/2024), Jumat (18/10).
“Ini idenya, karena kami bukan ahli di bidang properti. Jadi kami pikir itu akan menjadi sesuatu yang ramah lingkungan,” imbuhnya.
Menurutnya, infrastruktur pendukung seperti taman hiburan diperlukan untuk mendukung IKN dan menarik lebih banyak masyarakat ke sana. Lebih lanjut, kedepannya diprediksi akan semakin banyak hotel, supermarket, dan ruang IKN.
“Jadi kalau akhir pekan warga IKN bisa menikmati tempat-tempat tersebut. Nanti warga Balikpapan dan Samarinda bisa datang,” ujarnya.
Bocah itu belum bisa membeberkan besaran investasinya saat dalam proses evaluasi. Ia mengatakan, karena pengembangan IKN merupakan proses jangka panjang, maka dalam beberapa tahun ke depan mungkin akan terjadi perubahan.
Selain itu, beberapa CEO perusahaan pertambangan belum menyelesaikan proyeknya karena tidak masuk IKN. Mereka dijadwalkan akan mengunjungi IKN secara langsung.
Total ada sedikitnya 16 pengurus perusahaan tambang yang berencana berkolaborasi dan membentuk serikat pekerja. Banyak yang diungkapkan bocah itu, antara lain manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Arutmin Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, PT Tanito Harum Nickel, dan PT Multi Harapan Utama (MHU).
“Perusahaan atau CEO dari perusahaan-perusahaan ini juga banyak yang belum (datang ke IKN). Makanya saya bilang kita bisa datang dulu. Prosesnya panjang, IKN sudah dibangun 20-30 tahun jadi kita bisa mengetahuinya,” katanya. dikatakan . Simak video “Untuk dukung pesatnya pertumbuhan IKN, BMKG ciptakan lingkungan kerja 24 jam” (fem/fem)