Jakarta –
McDonald’s, jaringan makanan cepat saji Amerika yang populer, tiba-tiba menjadi sorotan setelah adanya laporan kontaminasi E. coli pada menunya. Satu orang meninggal dan 75 pelanggan jatuh sakit, lebih dari 20 di antaranya dirawat di rumah sakit, setelah makan burger McDonald’s seberat seperempat pon.
Menurut petugas medis, penyakit ini dimulai pada 27 September, dan kasus terakhir tercatat pada 10 Oktober.
Juru bicara restoran tersebut mengatakan: “McDonald’s menjual sekitar £1 juta selama wabah ini.
Dia juga mengatakan dia yakin akan lebih banyak orang yang jatuh sakit jika kontaminasi pada rantai makanan cepat saji itu terjadi dengan sendirinya. Perusahaan menduga bawang yang digunakan dalam burger mungkin penyebabnya.
“Hamburger McDonald’s dimasak pada suhu 175 derajat, melebihi suhu 160 derajat yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri E. coli, dan irisan bawang bombay masih mentah,” kata juru bicara perusahaan.
“Kalau ini sumbernya, baru pertama kali bawang bombay terbukti membawa E. coli,” lanjutnya.
Dari orang-orang yang jatuh sakit setelah makan di McDonald’s, hampir semuanya mengatakan mereka makan burger daging sapi, dan sebagian besar mengatakan beratnya seperempat pon. Beberapa orang yang terinfeksi telah melakukan perjalanan ke negara bagian lain sebelum jatuh sakit, dan setidaknya tiga orang melaporkan makan di McDonald’s selama perjalanan tersebut.
Menurut AP, perwakilan restoran McDonald’s menemukan bahwa bawang bombay adalah sumber wabah keracunan makanan E. coli. Dia membenarkan bahwa Taylor Farms, sebuah perusahaan pertanian yang berbasis di California, adalah pemasok bawang segar yang digunakan di restoran-restoran yang terlibat dalam wabah tersebut.
Dan bawang bombay berasal dari suatu tempat di Colorado Springs, Colorado.
Penyelidik mengatakan mereka fokus pada bawang bombay yang diiris tipis sebagai potensi sumber infeksi.
McDonald’s mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menunjukkan bahwa sumber kontaminasi mungkin berasal dari irisan bawang bombay dari pemasok.
Departemen Pertanian juga menerima sejumlah besar daging sapi segar dan beku yang dikumpulkan dari berbagai lokasi McDonald’s di Colorado yang terkait dengan pengujian E. coli. Semua sampel negatif untuk E. coli.
“Pengujian yang dilakukan oleh Departemen Pertanian Colorado menunjukkan bahwa sumber wabah ini adalah daging sapi,” kata McDonald.
Hingga Jumat, wabah tersebut telah menyebar ke setidaknya 75 orang di 13 negara bagian AS, kata pejabat kesehatan setempat. Strain E. coli yang muncul pada infeksi ini dikenal sebagai O157:H7.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan bahwa 22 orang dirawat di rumah sakit, dua diantaranya menderita komplikasi penyakit ginjal yang mengancam jiwa.
Satu orang meninggal di negara bagian Colorado, AS. Pasien ini bukanlah pasien yang mempunyai penyakit ginjal kritis.
Posting berikutnya: Kembali ke daftar tanpa menjual seperempat pon bawang
(sao/naf)