Jakarta –
Jensen Huang, pendiri dan CEO Nvidia, kini menjadi pemimpin teknologi di puncak. Chip AI atau kecerdasan buatan Nvidia dijual di mana-mana, sehingga menghasilkan kekayaan yang terus meningkat. Saat ini menurut Forbes, kekayaannya mencapai 121 miliar USD atau sekitar Rp 1.900 triliun.
Jensen Huang, lahir di Taiwan dan berimigrasi ke Amerika Serikat pada usia 9 tahun, adalah seorang pencuci piring di restoran waralaba Denny’s. Jensen mengatakan dia sangat antusias dengan proyek ini.
“Itu adalah pilihan karir yang bagus. Saya sangat menyarankan semua orang untuk memulai pekerjaan pertama mereka di bisnis restoran, belajar kerendahan hati dan kerja keras. Saya mungkin pencuci piring terbaik di Denny’s,” katanya.
Bahkan, ia juga kerap membersihkan kamar mandi saat itu. “Dulu aku yang membersihkan toilet, aku membersihkan banyak toilet. Aku membersihkan toilet lebih banyak dari kalian semua,” ujarnya.
Dalam wawancaranya dengan CBS yang dikutip detikINET, Jensen mengaku kaget dengan nasib baik yang dialaminya. Dia mungkin tidak pernah membayangkan bahwa seorang tukang cuci kini bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
“Merupakan hal yang paling luar biasa bahwa seorang pencuci piring dan pelayan biasa bisa tumbuh hingga level ini. Ini bukan keajaiban, tapi 61 tahun kerja keras setiap hari,” ujarnya sambil menunjukkan usianya.
Dia bekerja sangat keras. Mereka yang pernah bekerja dengan Huang menggambarkannya sebagai orang yang menuntut, perfeksionis, dan tidak mudah diajak bekerja sama. Huang mengatakan semua deskripsi ini cocok untuknya.
“Harusnya seperti ini, kalau mau melakukan sesuatu yang luar biasa, tidak mudah,” ujarnya.
Huang memiliki sekitar 86,76 juta saham Nvidia, atau lebih dari 3,5% saham beredar perusahaan. Seiring dengan meningkatnya nilai Nvidia berkat boomingnya industri AI, kekayaan Huang diperkirakan akan terus bertambah. Saksikan video “Menkominfo: Pendorong Emas Digitalisasi Indonesia” (fyk/asj)