Jakarta –
Saat ini, ribuan buruh melakukan demonstrasi besar-besaran menuntut kenaikan upah sebesar 10 persen. Aksi akan dimulai pukul 10.00 WIB di depan Istana Negara, Jakarta.
Said Iqbal, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh, mengatakan sedikitnya tiga ribu buruh asal wilayah Jabodetabek terlibat dalam aksi besar-besaran tersebut. Titik pertemuannya berada di Patung Kuda-Indosat dan Balai Kota DKI Jakarta.
Dalam aksi demonstrasi ini, ada dua tuntutan yang dilontarkan buruh, yaitu kenaikan upah sebesar 10 persen dan pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja.
“Kami mendesak pemerintah untuk segera menaikkan upah minimum sebesar 8 hingga 10% pada tahun 2025. Kenaikan ini sangat wajar mengingat pekerja hampir tidak mengalami kenaikan upah yang signifikan selama lima tahun terakhir,” ujarnya dalam keterangannya. Rabu (23/10/2024).
Iqbal mengatakan, dalam dua tahun terakhir, upah pekerja hanya mengalami kenaikan sebesar 1,58 persen. Bahkan, besaran kenaikan tersebut lebih kecil dibandingkan tingkat inflasi yang sebesar 2,8%.
Selain menuntut kenaikan upah, aksi tersebut juga menyerukan pencabutan Undang-Undang Cipta Kerja, khususnya klaster lapangan kerja dan undang-undang komprehensif terkait perlindungan petani. Menurut Iqbal, omnibus law paling merugikan pekerja dan petani karena memberikan kebebasan kepada pengusaha untuk menerapkan kebijakan yang merugikan pekerja, termasuk fleksibilitas kerja yang berlebihan dan perlindungan kesejahteraan yang minim.
“Surat pemberitahuan sudah disampaikan ke Polda Metro Jaya dan Mabes Polri. Aksi ini tidak hanya melibatkan KSPI saja, namun juga serikat buruh lainnya antara lain KPBI, KSBSI, KSPSI AGN, FSPMI, FSPKEP, SPN, FSPTSK, SBPI, dan lainnya. , ” jelasnya.
Sehari setelah aksi unjuk rasa, hingga 31 Oktober 2024, gelombang aksi masih berlanjut di 350 kabupaten/kota dan 38 provinsi dengan tujuan melakukan penindakan di kantor gubernur, bupati, atau wali kota masing-masing. Jika tuntutan tidak dipenuhi, partai berencana akan melakukan mogok nasional pada 12 November 2024. Diperkirakan 500.000 pekerja dari 15.000 pabrik di seluruh Indonesia akan ikut serta dalam mogok nasional ini.
“Jika pemerintah masih tidak mau mendengarkan suara buruh, kami siap menghentikan produksi di seluruh Indonesia. Mogok nasional adalah langkah terakhir yang harus kami lakukan,” tegas Iqbal.
Ia berharap Presiden Prabowo Subanto mempertimbangkan tuntutan tersebut, mengingat komitmennya untuk mendukung keadilan, kesejahteraan, dan perlindungan kelompok rentan dalam pidato pelantikannya.
Tonton videonya: Iqbal berkata: Upah ideal pekerja di Jakarta adalah Rp 7 juta
Saksikan DetikPagi Live:
(rd/rd)