Tangerang –
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) meyakini pasar sepeda motor di Indonesia akan terus tumbuh sehingga mereka menaikkan target penjualannya pada tahun depan.
Presiden AISI Mr Johannes Lohmann mengatakan pihaknya menargetkan menjual setidaknya 6,4 juta sepeda motor pada tahun 2025. Jumlah ini sedikit meningkat dari target tahun ini sebanyak 6,2 juta mobil.
Potensi permintaan tahun depan sebesar 6,4 hingga 6,7 juta kendaraan per tahun. Kami berharap industri sepeda motor dapat berinovasi memperkenalkan kendaraan yang canggih, terjangkau, dan ramah lingkungan, kata Loman saat membuka pameran IMOS 2024 di Tangerang, Rabu. (30/10).
Pada Januari hingga September 2024, penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai 4,87 juta unit. Jumlah ini meningkat 3,19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini pertanda pabrikan harus menjual lagi 1,33 juta unit dalam tiga bulan hingga mencapai 6,2 juta unit.
“Salah satu upaya kami untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan mengadakan pameran IMOS setiap tahunnya. Bahkan, tahun ini kami mengadakannya di wilayah yang lebih luas dengan peserta yang lebih banyak,” ujarnya.
“Semoga pameran IMOS dapat menjadi katalis untuk menjaga momentum penjualan sepeda motor pasca terpuruk akibat pandemi,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, pameran IMOS 2024 dimulai hari ini, Rabu (30/10) hingga Minggu (3/11) di ICE BSD, Tangerang. Merek sepeda motor Indonesia seperti Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki dan TVS, Royal Enfield dan Harley-Davidson turut serta dalam pameran tersebut.
Selain itu, merek sepeda motor listrik dari ALVA, Electrum, Horwin, Polytron, Volta, ION Mobility, V Move, dan lainnya juga ikut berpartisipasi.
“Kami optimis model-model baru ini akan terus menarik perhatian wisatawan, mendukung pertumbuhan industri otomotif di masa depan,” kata Loman. Tonton video “Mengapa sepeda motor listrik tidak dijual di Indonesia?” (RGR/Kering)