Jakarta –
Perusahaan farmasi milik negara, PT Bio Pharma (Persero), berencana melakukan ekspansi dengan membangun pabrik baru. Berdasarkan rencana tersebut, perseroan berencana meningkatkan pendapatan ekspor vaksin sebanyak 10 kali lipat.
Menteri BUMN Eric Tohir mengatakan, tujuan Biopharma ke depan adalah menjadi pusat produksi vaksin di dunia. Bersamaan dengan itu, pemerintah juga menekankan peningkatan produksi dalam sepuluh tahun ke depan.
Eric dalam jumpa pers Kementerian BUMN di Jakarta, Jumat, mengatakan, “Kita promosikan produksi 10 tahun ke depan kalau bisa ditingkatkan 5 kali lipat. Ini adalah jenis vaksin yang berbeda, penelitian tersedia. , adalah hal yang berbeda. .”
Sementara itu, Wakil Direktur Jenderal Biopharma Saleh Ayoubi mengatakan, kapasitas produksi vaksin Biopharma mencapai 3,1 miliar dosis per tahun dari pabriknya di Pasteur, Bandung. Pabrik ini dibangun 130 tahun yang lalu saat Pastor masih berupa hutan.
“Sekarang berada di pusat kota, penuh sesak dan keselamatan publik tidak dapat menerimanya. Sekarang kami sedang mencari arahan dari pendeta untuk menemukan tempat yang bisa kami persiapkan untuk 50-100 berikutnya. Saleh pernah berkata.
Menurutnya, dengan hadirnya pabrik baru ini, kapasitas produksi biofarmasi akan meningkat hingga lima kali lipat. Oleh karena itu, pendapatan ekspor diharapkan meningkat 8 hingga 10 kali lipat dalam sepuluh tahun ke depan.
Dia berkata: “Kami dapat meningkatkan kapasitas lima kali lipat, jadi kami juga berharap pendapatan dari ekspor, dalam sepuluh tahun ke depan, kami memiliki keinginan internal untuk mengekspor perdagangan meningkat delapan hingga sepuluh kali lipat.”
Saleh mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa opsi kursi. Dalam menentukan lokasi akan ada beberapa pertimbangan, salah satunya adalah ketersediaan air.
“Untuk membangun pabrik, AMDAL harus mengecek ketersediaan air. Kita membutuhkan 5 juta liter air setiap tahun untuk industri vaksin. katanya.
Saleh mengatakan, dalam dua tahun terakhir, ekspor biofarmasi meningkat hingga 80 persen. Ke depan, fokus utama akan tertuju pada konsep lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). (shc/rd)