Jakarta –

Banteng tidak hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Hewan langka ini juga ditemukan di Kalimantan.

Salah satu pihak yang menerbitkan hewan langka ini adalah Balai Taman Nasional Kayan Mentaran di Malinau Nunukan, Kalimantan Utara. Hewan ini saat ini terdaftar sebagai hewan terancam punah oleh IUCN.

“Dua ekor sapi jantan kalimantan (bos javanicus lowi) kembali terekam kamera jebakan di kawasan Sungai Beraha di Desa Long Berini wilayah SPTN II Long Arango,” kata Taman Nasional Kayan Mentaran dikutip dari Instagram resminya, Minggu (10/). 20). /2024).

“Kawasan tersebut merupakan kawasan migrasi banteng di Kalimantan dan sengaja dipasang kamera jebakan untuk memantau populasi banteng,” kata mereka.

“Banteng itu gemuk, tidak heran. Pagi-pagi sekali dia berjalan keliling lingkungan mencari makanan. Tetap sehat, banteng,” tambah mereka.

Tentang banteng Kalimantan

Menurut Direktorat Jenderal Perlindungan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), sapi jantan tersebut berasal dari Asia Tenggara.

Ia juga merupakan salah satu mamalia besar di Indonesia yang dilindungi berdasarkan Perubahan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/8/2018 No. P.20/MENLHK/SETJEN /KUM. .1/6/2018 Jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.

Daftar Merah IUCN juga mengklasifikasikan banteng sebagai spesies terancam atau hampir punah.

Terdapat dua subspesies banteng di Indonesia, Bos javanicus javanicus yang terdapat di pulau Jawa, dan Bos javanicus lowi yang terdapat di Kalimantan, khususnya Taman Nasional Kutai, Taman Nasional Kayan Mentaran, dan Bulantican di Kabupaten Ramandau. Kalimantan Tengah.

Titik sebaran banteng di Taman Nasional Kayan Mentaran terletak di Padang Rumput Long Tua SPTN II Long Arango. Banteng merupakan spesies yang dilindungi di wilayah ini, dan tujuannya adalah untuk meningkatkan populasi sebesar 2% per tahun.

Namun yang menjadi pertanyaan apakah banteng Old Long Grassland tersebut merupakan banteng Kalimantan murni (Bos javanicus lowi) atau merupakan jenis banteng baru.

Pada tahun 1979, Padang Long Tua masih merupakan pemukiman Dayak dan konon sapi jantan hidup berdampingan dengan sapi peliharaan.

Bahkan, habitatnya tumpang tindih dan terlihat hingga tahun 1990-an, ketika Taman Nasional Kayan Mentaran masih berstatus cagar alam.

Fenomena tumpang tindih habitat banteng dan sapi tidak hanya terjadi di Longtua tetapi juga di wilayah lain. Seperti halnya di Kamboja, hibrida yang dikenal sebagai bos sauveli lahir antara banteng (bos javanicus) dan zebu (bos taurus). Tonton video “Sangat Langka! Ini penampakan puma albino kecil di Kolombia” (msl/fem)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *