Jakarta –
Perekonomian Islandia lebih besar dibandingkan kebanyakan negara Eropa. Hal ini terjadi setelah hari kerja dipersingkat menjadi hanya empat hari dalam seminggu.
Menurut CNN Business pada Minggu (27/10/2020-2024), 51 persen pekerja Islandia telah menerima tawaran jangka pendek. Kini jumlah karyawannya diperkirakan akan lebih banyak.
Perekonomian Islandia tumbuh lebih cepat dibandingkan sebagian besar negara Eropa pada tahun lalu, menurut Institut Otonomi yang berbasis di Inggris dan Asosiasi Stabilitas dan Demokrasi Islandia (Alda). Faktanya, tingkat pengangguran termasuk yang terendah di Eropa.
“Studi ini menunjukkan kisah sukses yang nyata. Di Islandia, pekerjaan jangka pendek tersebar luas dan perekonomian kuat dalam banyak hal,” kata peneliti Alda, Gudmundur D. Haraldsson.
Secara historis, antara tahun 2015 dan 2019, pegawai negeri Islandia bekerja 35-36 jam seminggu tanpa pemotongan gaji. Sebagian besar peserta sebelumnya telah bekerja 40 jam per minggu.
Uji coba ini dihadiri oleh 2.500 orang, yang merupakan lebih dari 1% populasi pekerja Islandia pada saat itu. Tindakan ini bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas sekaligus meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja.
Meskipun produktivitas tetap sama atau meningkat di sebagian besar tempat kerja, para peneliti menemukan bahwa kesejahteraan karyawan meningkat secara dramatis melalui beberapa pengukuran, termasuk stres, kelelahan, kesehatan, dan keseimbangan kehidupan kerja.
Setelah persidangan, serikat pekerja di Islandia setuju untuk memotong jam kerja puluhan ribu anggotanya di seluruh negeri.
Laporan World Economic Outlook terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan bahwa perekonomian Islandia akan tumbuh sebesar lima persen pada tahun 2023, tingkat pertumbuhan tertinggi kedua di antara negara-negara kaya Eropa setelah Malta. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan negara yang berkisar dua persen selama dekade 2006-2015.
Namun IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Islandia akan sangat rendah pada tahun ini dan tahun depan. Hal ini disebabkan lemahnya permintaan domestik dan melambatnya pertumbuhan belanja pariwisata pada tahun 2024.
Sementara itu, tingkat pengangguran di Islandia adalah 3,4% tahun lalu, lebih dari setengah rata-rata negara maju di Eropa, kata laporan itu. Badan tersebut memperkirakan jumlah ini akan meningkat sedikit menjadi 3,8% pada tahun ini dan tahun depan.
Di sisi lain, sistem empat hari kerja dalam seminggu ini telah diuji dalam banyak eksperimen di seluruh dunia. Sedangkan pada tahun 2022, sebanyak 33 perusahaan di Amerika Serikat (AS) dan Irlandia berhasil diujicobakan. (shc/rd)