Jakarta —
Presiden Prabowo Subianto menyerahkan internet berkecepatan tinggi kepada Kementerian Komunikasi dan Teknologi. Namun XL Axiata mengatakan kendalanya ada pada RT/RW Net.
Rencana Prabowo memperluas jaringan internet berkecepatan tinggi ke seluruh Tanah Air didukung oleh XL Axiata. Internet yang lebih cepat, kata mereka, akan berdampak besar pada ekonomi digital.
“Kalau pemerintah memberikan perhatian, menurut kami sangat bagus dan patut didukung. Tapi manajemen bisnis harus tetap dijaga oleh seluruh peserta agar semua pemain sehat dan dapat mendukung Internet berkecepatan tinggi di seluruh tanah air. 100 Mbit/s Dikatakannya, Presiden dan CEO XL Axiata Diana Siswarini hadir bersama media di Sleman di XL Axiata, DI Yogyakarta pada Selasa (23/10/2024).
Menurut XL Axiata, permasalahannya terletak pada tantangan ISP ilegal bernama RT/RW Net yang menghambat perkembangan Internet berkecepatan tinggi di Indonesia. Hal ini juga buruk bagi operator telekomunikasi.
Marwan O Baasir, Chief Corporate Affairs Officer XL Axiata, mengatakan pihaknya saat ini melakukan pengukuran melalui Open Signal. Menurutnya, RT/RW Net yang merupakan praktik ilegal yang dilakukan konsumen untuk menjual internet ke konsumen lain menyebabkan kecepatan internet turun di Indonesia.
“Kami yakin yang terjadi adalah perlambatan di jaringan RT/RW,” kata Marwan.
Menurut Marwan, jumlah penyedia layanan meningkat 1.500 pada tahun lalu dan mempekerjakan 1.200 orang. Namun, di berbagai wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, terdapat situasi di mana konsumen membeli internet dari ISP dan kemudian menjualnya ke konsumen lain. .
“Itu tanggung jawab kita, jadi kecepatan yang diukur Komdigi seharusnya 100 Mbps, tapi kenyataannya masih 32 Mbps,” ujarnya.
Marwan Banyuwangi mencontohkan akses fixed broadband yang berizin hanya 3-4%, sisanya dikuasai RT/RW Net. Hal ini menjadi perhatian XL Axiata. Terdapat 2,6 juta rumah yang menggunakan RT/RW Net.
Harga jual tidak bisa menipu kualitas. Harga jualnya 5 Mbps, 10 Mbps, 15 Mbps. Bagaimana kita ingin meningkatkan kecepatan negara? Kita sedang menghadapi masalah ini sehingga sulit bagi kita untuk mengontrol keamanan data, kata Marwan. .
XL Axiata pun menyarankan 3 langkah untuk mengalahkan RT/RW Net. Pertama, penindakan terhadap pelaku kejahatan RT/RW Net dan perlindungan terhadap penyelenggara yang sah. Kedua, masyarakat perlu mewaspadai bahaya RT/RW Net karena ilegal. Langkah ketiga adalah menetapkan tingkat marjinal yang lebih rendah untuk menghindari sosialisasi dan perang harga.
Sosialisasi juga penting karena reseller hanya penyedia layanan langsung. Moratorium diperlukan agar penyedia layanan internet tidak banyak. Yang ada akan dialihkan ke penyedia layanan yang sah, kata Marwan. Simak video “Video: Uji Coba Kombinasi Prabowo Saat Panen Padi di Merauk” (fay/fyk)