Jakarta –

Oknum pejabat Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) menyalahgunakan kekuasaannya dengan memblokir ‘pemasangan’ 1.000 situs perjudian untuk dibuka untuk umum. Tersangka berhasil meraup keuntungan Rp8,5 juta dari situs judi online tersebut.

Komentar Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Suthadi mendukung langkah yang diambil pihak berwenang untuk mengungkap pihak-pihak yang mendukung meluasnya perjudian online. Dia berharap petugas tersangka diperiksa.

“Kita semua tahu betapa bahayanya pemberantasan perjudian internet tanpa melakukan tindakan apa pun kepada siapa pun yang melakukan perjudian internet. Selain itu, jajaran dan pegawai Komdiki juga harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan perjudian internet,” Heru, Sabtu (2/11/2024).

Jadi, cari tahu siapa saja yang terlibat, apa pekerjaannya, dan kalau memang sebagian besar pegawai, terutama pekerja profesional, dua level di atasnya harus diselidiki dan juga harus dipertanggungjawabkan, katanya.

Mengetahui pegawai Komdiki yang tidak jujur ​​’mengelola’ situs judi online tersebut, Menteri Komunikasi Digital (Menkomdiki) Meutya Hafid langsung menginstruksikan para pegawainya untuk mengikuti perjanjian loyalitas yang telah ditandatangani. Jika tidak, pelanggar akan dihukum berat.

“Kami mendukung upaya Menkominfo agar kasus ini ditangani secara tegas dan tidak memihak, sebagaimana instruksi Presiden Prabowo harus tegas meniadakan segala bentuk kegiatan ilegal, termasuk perjudian online,” kata Meutya.

Selain itu, kata Meutya, oknum pegawai Komdiki yang mengizinkan situs judi online tersebut bisa menjadi celah penegakan hukum dan mengakhiri permainan di Tanah Air.

Untuk lebih jelasnya, 10 dari 11 tersangka merupakan pegawai Komdiki pada Direktorat Penggunaan Informasi (Ditjen Aptika) yang memantau konten online. Seharusnya mereka bertanggung jawab atas pelarangan situs perjudian online, namun kewenangannya disalahgunakan.

“Yang penting hal ini diungkapkan sejelas-jelasnya, karena ini bisa jadi puncak gunung es, yang akan melibatkan banyak orang, dan tentunya akan diketahui platform mana yang dikembangkan, pemasok mana. atas bantuannya,” kata Muthya. Simak video “VIDEO: Pekerja Komdiki ‘Bangun’ 1.000 Stasiun Judol” (agt/agt)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *