Jakarta –
Catatan: Informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong siapa pun untuk melakukan bunuh diri. Jika Anda mempunyai pikiran untuk bunuh diri, segera temui psikolog atau psikiater. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala ingin bunuh diri, segera hubungi hotline kesehatan jiwa Kementerian Kesehatan di 021-500-454 atau hotline lain yang tersedia 24 jam sehari di D’Patens 24 (dukungan psikososial 24 jam sehari) di 0811 979 10.000
Jumlah pengungsi di Korea Selatan memprihatinkan. Pada tahun 2021 hingga 2023, rata-rata 20 guru memutuskan mengambil keputusan malang tersebut.
Masalah ini akan berlanjut hingga tahun 2024. Pada bulan Agustus, 19 guru bunuh diri.
Anggota DPR Partai Demokrat Jin Sun-mee mengatakan informasi ini diterima dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan. Menurutnya, tren mengkhawatirkan ini menunjukkan adanya permasalahan dalam sistem pendidikan yang membuat guru merasa lemah dan tidak mendapat dukungan.
Dari 168 guru yang bunuh diri sejak 2015 hingga Agustus tahun lalu, 86 di antaranya merupakan guru SD atau sekitar 51,2 persen. Diikuti oleh guru sekolah menengah dengan 27,4 persen, dan guru sekolah menengah atas dengan 21,4 persen.
Menanggapi kematian tragis seorang guru di sebuah sekolah dasar di Seoul pada Juli 2023, Kementerian Pendidikan mengeluarkan ‘Lima Aturan untuk Perlindungan Hak Guru’ dan mengeluarkan instruksi yang jelas kepada guru mengenai pengajaran siswa.
Undang-undang yang disahkan pada Agustus 2023 ini merupakan undang-undang pertama di tingkat nasional yang bertujuan melindungi pendidik dari tuduhan pelecehan anak dan pelanggaran hak mereka sebagai guru. Langkah-langkah ini termasuk mendefinisikan tanggung jawab siswa, guru dan orang tua, dan pedoman khusus untuk melindungi kegiatan pendidikan yang sah.
Meskipun ada upaya-upaya ini, bunuh diri di kalangan guru terus berlanjut, yang menunjukkan keterbatasan tindakan pencegahan.
Tonton juga video ‘Korea Selatan: Korea Utara sedang mempersiapkan ledakan di perbatasan antara Korea’:
(ath/naf)