Jakarta —
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health baru-baru ini mengungkapkan jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko kematian di kalangan dewasa muda: makanan olahan. Makanan yang banyak diproses jelas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit jika dikonsumsi secara berlebihan dan konsisten.
Studi ini menggunakan data dari 200.000 orang selama 30 tahun. Hasilnya juga digabungkan dengan 19 penelitian lain untuk menganalisis lebih lanjut sekitar 1,25 juta orang dewasa.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Lancet pada September 2024, peneliti mencoba mencari tahu hubungan antara konsumsi makanan olahan dengan status kesehatan responden. Mereka menemukan adanya hubungan antara konsumsi makanan dengan tingkat pengolahan yang tinggi dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, jantung koroner, dan stroke.
Makanan olahan biasanya tinggi garam, lemak tidak sehat, dan gula. Makanan jenis ini juga melalui proses pembuatan yang panjang dengan tambahan zat yang dapat meningkatkan risiko tersebut.
Beberapa makanan yang harus dibatasi adalah sereal tinggi gula, soda, minuman berenergi, sup kemasan, dan daging olahan tinggi garam.
Penelitian serupa dilakukan oleh peneliti Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal BMJ pada Mei 2024 menemukan peningkatan risiko kematian dini pada orang yang rutin mengonsumsi makanan olahan.
Mereka mengikuti lebih dari 100.000 petugas kesehatan di Amerika Serikat yang tidak menderita kanker, penyakit jantung, atau diabetes. Pemantauan dilakukan pada tahun 1986 hingga tahun 2018 dengan menggunakan kuesioner.
Responden mengisi kuesioner kesehatan dan gaya hidup setiap dua tahun sekali, dan kuesioner asupan makanan setiap empat tahun sekali.
Ditemukan bahwa orang yang rutin mengonsumsi daging olahan memiliki risiko kematian dini 13 persen lebih tinggi selama masa penelitian. Selain itu, mereka yang banyak mengonsumsi minuman manis dan pemanis buatan memiliki risiko kematian dini sebesar 9 persen.
Secara keseluruhan, pola makan kaya makanan olahan dikaitkan dengan risiko kematian 4 persen lebih tinggi.
Selama masa tindak lanjut 34 tahun, para peneliti menemukan 48.193 kematian. Dari jumlah tersebut, 13.577 penyakit kanker, 11.416 penyakit jantung, 3.962 penyakit pernafasan, dan 6.343 penyakit neurodegeneratif.
“Temuan ini mendukung pembatasan konsumsi jenis makanan olahan tertentu untuk kesehatan jangka panjang. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan klasifikasi makanan olahan dan untuk mengkonfirmasi temuan kami pada populasi lain,” kata para peneliti. Saksikan video “Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan untuk Mengetahui Kesehatan Jantung” (avk/kna)