Jakarta –
Jahe merupakan ramuan alami yang dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Umumnya jus jahe digunakan untuk menjaga suhu tubuh.
Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan teh jahe yang banyak dijual di toko-toko. Anda juga bisa merebus jahe segar dalam air selama beberapa menit, lalu meminumnya.
Mengutip postingan dari Healthline, konsumsi jahe dapat memberikan banyak manfaat seperti penggunaan jahe dapat membantu mencegah dan mengobati diare, mual dan muntah, membantu mengontrol kadar gula darah.
Meski memiliki banyak manfaat, jus atau teh jahe juga memiliki efek samping yang muncul jika dikonsumsi berlebihan. Lantas, apa saja efek jus jahe?
Teh jahe atau air rebusannya aman diminum. Namun, setiap orang sebaiknya tidak makan lebih dari 5 gram per hari.
Pusat Kesehatan Komplementer dan Integratif Nasional (NCCIH) menyarankan penderita batu ginjal untuk berhati-hati saat menggunakan jahe. Hal ini karena dapat meningkatkan aliran empedu.
Disarankan untuk mengonsumsi ekstrak jahe maksimal 3-4 gram per hari. Bagi ibu hamil, sebaiknya tidak mengonsumsi ekstrak jahe lebih dari satu gram per hari.
Menurut tinjauan sistematis tahun 2019, jahe dapat menyebabkan efek samping ringan. Namun, hal ini jarang terjadi. Menurut Medical News Today, berikut beberapa efek jus jahe yang muncul jika Anda sering menggunakannya: 1. Penyakit jantung.
Sakit maag terjadi akibat refluks asam yang menyebabkan rasa terbakar di dada bagian bawah. Dalam satu tinjauan sistematis tahun 2020, 16 dari 109 penelitian dan ulasan yang diperiksa para peneliti melaporkan mulas sebagai efek buruk.
Namun artikel tahun 2014 menemukan bahwa mengonsumsi 1 hingga 1,5 gram jahe kering per hari dapat membantu mengatasi sakit maag. Efek pencernaan
NCCIH mencatat bahwa jahe dapat menyebabkan: iritasi pada tenggorokan dan mulut, sakit perut, atau sakit perut dan perut, diare.
Namun menurut artikel tahun 2016, jahe mampu memperbesar kulit perut. Hal ini juga dapat membantu mengurangi sakit perut.
Selain itu, artikel tahun 2019 menyebutkan bahwa jahe dapat mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, yang berfungsi mengurangi gas dan kembung. Saksikan video “Video: Kepala BPOM Bicara Tujuan Ketahanan Pangan 2030” (sao/suc)