Jakarta –

Vitamin A merupakan nutrisi penting yang berperan penting dalam banyak fungsi tubuh, termasuk penglihatan, sistem kekebalan tubuh, kulit, dan kesehatan reproduksi.

Meskipun kekurangan vitamin A relatif jarang terjadi di negara-negara maju, hal ini masih menjadi masalah serius di negara-negara berkembang, di mana banyak orang, terutama kelompok rentan, tidak mendapatkan asupan vitamin A yang cukup.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan masalah kesehatan mulai dari masalah penglihatan hingga komplikasi perkembangan dan reproduksi.

Oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam mengenai tanda dan gejala kekurangan vitamin A penting untuk meningkatkan kesadaran dan intervensi yang tepat. Tanda-tanda Kekurangan Vitamin A Menurut Healthline Kulit kering

Vitamin A sangat penting untuk pembentukan dan perbaikan sel-sel kulit. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk eksim yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan meradang.

Beberapa studi klinis menunjukkan bahwa obat vitamin A alitretinoin efektif dalam mengobati eksim. Dalam penelitian selama 12 minggu, pasien eksim kronis yang menerima 10 hingga 40 miligram alitretinoin mengalami penurunan gejala sebesar 53 persen.

Kulit kering bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah kekurangan vitamin A yang berkepanjangan. Mata kering

Masalah penglihatan, termasuk mata kering, seringkali merupakan tanda kekurangan vitamin A.

Dalam kasus yang ekstrim, cacat ini dapat menyebabkan kebutaan total atau kerusakan kornea.

Anak-anak di negara-negara dengan tingkat vitamin A yang rendah, seperti India, Afrika dan Asia Tenggara, sangat berisiko terkena penyakit ini. Suplementasi vitamin A telah terbukti memperbaiki masalah ini.

Sebuah penelitian menemukan bahwa vitamin A dosis tinggi dapat mengurangi penyakit mata kering sebesar 63 persen pada bayi dan anak-anak yang mendapat suplemen selama 16 bulan. Berat lahir dan kehamilan

Vitamin A penting untuk kesehatan reproduksi pria dan wanita serta untuk tumbuh kembang bayi.

Jika Anda kesulitan untuk hamil, salah satu penyebabnya mungkin karena kekurangan vitamin A.

Penelitian menunjukkan bahwa tikus betina yang kekurangan vitamin A mengalami kesulitan untuk hamil, dan berisiko melahirkan embrio.

Selain itu, pria yang menderita infertilitas mungkin membutuhkan lebih banyak antioksidan, termasuk vitamin A, karena stres oksidatif dalam tubuhnya.

Kekurangan vitamin A juga dapat meningkatkan risiko keguguran. Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita dengan riwayat keguguran berulang memiliki kadar vitamin A dalam darahnya yang lebih rendah. Gangguan perkembangan

Anak yang kekurangan vitamin A berisiko mengalami stunting karena vitamin ini penting untuk perkembangan tubuh yang optimal.

Penelitian telah menunjukkan bahwa suplementasi vitamin A, sebagai intervensi tunggal atau kombinasi dengan nutrisi lain, dapat merangsang pertumbuhan.

Misalnya, sebuah penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa anak-anak yang kekurangan vitamin A dan menerima suplemen dosis tinggi selama empat bulan tumbuh 0,15 inci (0,39 sentimeter) lebih tinggi dibandingkan anak-anak yang menerima plasebo.

Namun, tinjauan penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan vitamin A dengan suplemen lain mungkin berdampak lebih besar pada pertumbuhan. Infeksi tenggorokan dan dada

Tingginya insiden infeksi tenggorokan atau dada mungkin mengindikasikan kekurangan vitamin A.

Penelitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin A dapat membantu mengatasi infeksi saluran pernapasan. Dalam sebuah penelitian di Ekuador, anak-anak kelebihan berat badan yang menerima 10.000 unit internasional (IU) vitamin A per minggu mengalami lebih sedikit infeksi saluran pernapasan dibandingkan dengan kelompok plasebo.

Namun penelitian lain menemukan bahwa suplementasi vitamin A pada anak-anak dapat meningkatkan infeksi tenggorokan dan dada sebesar 8 persen, sehingga suplemen sebaiknya diberikan kepada mereka yang benar-benar kekurangan. Berwarna merah muda

Vitamin A berperan dalam perkembangan kulit dan juga dapat mencegah atau mengobati jerawat.

Beberapa penelitian mengaitkan rendahnya kadar vitamin A dengan peningkatan risiko stroke. Dalam sebuah penelitian, penderita jerawat memiliki kadar vitamin A di atas 80 mikrogram.

Pengobatan jerawat dengan vitamin A, baik topikal maupun oral, menunjukkan hasil positif, dan penelitian menunjukkan bahwa krim yang mengandung vitamin A dapat mengurangi jumlah timbulnya jerawat hingga 50 persen.

Isotretinoin, suatu bentuk vitamin A, telah terbukti sangat efektif dalam mengobati jerawat, namun memiliki beberapa efek samping, termasuk perubahan mood dan risiko cacat lahir. Tonton video “Pada usia berapa sebaiknya mulai merawat kulit? Berikut penjelasannya” (naf/naf)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *