Jakarta –
Banyak hambatan pertumbuhan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk startup UMKM. Salah satunya adalah buta huruf.
CEO Baba Rafi Enterprises Hendy Setiono mengatakan kelemahan pelaku UMKM khususnya startup adalah kurangnya literasi keuangan. Menurutnya, para pelaku UMKM baru, termasuk dirinya, tengah menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan teknologi digital, khususnya software keuangan. Namun, menjalankan bisnis lebih dari sekedar jual beli produk. Namun, ada juga kebutuhan untuk fungsi kontrol.
“Sekarang pentingnya edukasi keuangan, pemahaman keuangan, tujuannya adalah untuk mengurangi beban kerja para wirausahawan. Saat berjualan, bukan sekedar menjual atau menjual, tapi melakukan tugas mengendalikan usaha kita.” 2024 di Auditorium Universitas Hendi FEB, Depok, Jawa Barat, Indonesia, Kamis (7/11/2024).
Ia menjelaskan, aplikasi keuangan seluler dapat mengurangi kemungkinan penipuan dan misinformasi di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penggunaan software keuangan pada lima tahun pertama menjalankan bisnis.
“Karena sebenarnya dalam berbisnis, product tracking saja tidak cukup. Namun harus dipadukan dengan pengelolaan arsip yang baik dan penyimpanan yang baik. Kita akan manfaatkan dalam bisnis untuk naik kelas., meningkat.”
Terlebih lagi, laporan keuangan yang baik dan berkualitas dapat menarik minat investor yang ingin menginvestasikan uangnya. Melihat laporan keuangan yang menggembirakan, Hendy mengatakan hal itu bisa memastikan bisnisnya berjalan baik.
“Saat kita mulai mengundang investor, ketika kita ingin mengundang modal, yang pertama dilihat bukan hanya tampilan bisnisnya, tapi laporan keuangannya. Tentu indikator utama dari laporan keuangan adalah laporannya. Beliau dengan jelas menjelaskan jika bisnisnya bersih, “Itu akan menjadi tanda bahwa bisnisnya berjalan dengan baik.”
Tonton Video: Komisi VI DPR RI Raih Penghargaan Sebagai Pendukung Mitra MSM dan BUMN
(datang / datang)