Jakarta –
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid akan bekerja sama dengan pihak kepolisian terkait bawahannya untuk mendukung situs judi online. Ia pun tak memungkiri kemungkinan jumlah tersangka di masa depan akan bertambah.
Sejauh ini, polisi telah menangkap 16 tersangka, 11 di antaranya merupakan pegawai Komdigi. Mereka ditangkap karena menyalahgunakan kewenangan yang seharusnya mereka cegah, namun mereka melindungi 1.000 situs judol dan mendapat untung Rp 8,5 juta per situs. 11 orang ini ditangkap Komdigi.
Jadi harus konfirmasi dulu, jadi sekarang masih 11. Namun kemungkinan akan ada penonaktifan lagi, kata Meutya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Dalam rapat kerja gabungan dengan Komisi I DPR RI, Meutya menyebut kasus ini dianggap sebagai pil pahit. Sebab, pemerintah bertekad menghapuskan judol, namun ada oknum Komdigi yang mendukung situs ilegal tersebut.
Berapa kali pun polisi datang, berapa kali pun mereka datang memeriksa kantor kami sebagai bentuk pertanggungjawaban, kami buka pintunya semaksimal mungkin, kata Meutya.
Pada saat yang sama, Meutya menerbitkan Instruksi Menteri Komunikasi dan Digital Nomor 2 Tahun 2024 tentang Upaya Mendukung Penghapusan Gaming di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Meutya menginstruksikan seluruh pegawai Kemkomdigi untuk menerapkan dan menaati Perjanjian Integritas Penghentian Kegiatan Perjudian Online. Perjanjian loyalitas tersebut berisi penolakan segala bentuk aktivitas perjudian online dan offline yang ditandatangani karyawan mulai Juli 2024.
“Sekali lagi ini pil pahit, tapi kita harus serius memperbaiki kesalahan internal kita,” kata Menkominfo.
Selain itu, terkait 11 pekerja penyandang disabilitas tersebut, Meutya menambahkan, pihaknya selalu menghormati asas praduga tak bersalah. Penggusuran karena penghinaan akan dilakukan di akhir proses hukum.
Jadi sebenarnya dalam upaya menghormati asas praduga tak bersalah, maka deportasi hanya akan dilakukan jika proses hukum sudah selesai dan memang deportasi akan dilakukan dengan cara yang tidak terhormat, tutupnya.
Simak video “pil pahit” Meutya Hafid saat anggota Komdigi ketahuan “membangun” situs Judol:
(Agustus / Februari)