Jakarta –

Menteri Keuangan Shri Mulyani Indrawati telah mengeluarkan surat edaran yang meminta para pegawai negeri sipil untuk mengelola biaya perjalanan dinas dengan lebih efektif. Efisiensi ini merupakan kelanjutan dari instruksi Presiden Prabowo Subianto pada rapat kabinet yang digelar pada 23 Oktober dan 6 November 2024.

Surat bernomor S-1023/ itu berbunyi: “Sesuai dengan arahan Presiden RI pada Rapat Kabinet tanggal 23 Oktober 2024 dan 6 November 2024, Kementerian/Lembaga wajib efektif melakukan pengeluaran perjalanan dinas TA 2024.” MK.02/2024, Sabtu (9/11/2024) dilihat detikcom.

Dalam surat tertanggal 7 November 2024 itu terdapat tujuh perintah dari Bapak. Mulyani tentang sisa biaya perjalanan dinas tahun anggaran (TA) 2024.

1. Para menteri/kepala lembaga diminta mengkaji berbagai kegiatan yang memerlukan biaya perjalanan dinas dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun anggaran 2024, sehingga dapat menghemat dengan tetap menjaga efisiensi dalam mencapai tujuan program di masing-masing kementerian/lembaga.

2. Untuk biaya perjalanan dinas sebagaimana dimaksud pada angka satu, sekurang-kurangnya 50% dari sisa pagu biaya perjalanan dinas akan disimpan dalam DIPA TA 2024 terhitung sejak tanggal diterbitkannya surat ini.

3. Dalam hal diperlukan anggaran perjalanan dinas setelah penghematan ini, Menteri/Pimpinan Lembaga dapat meminta pencairan kepada Menteri Keuangan untuk pemanfaatan sisa dana.

4. Kebijakan Penghematan Perjalanan Dinas, kecuali:

A. Biaya perjalanan dinas bagi satuan yang memerlukan perjalanan dinas untuk tugas pokok dan fungsi dan B. Biaya perjalanan dinas tetap meliputi biaya perjalanan dinas penyuluh pertanian, juru informasi dan penyuluh agama, serta biaya perjalanan dinas kedutaan/atas.

5. Kementerian/Lembaga akan melaksanakan pembatasan biaya perjalanan dinas secara mandiri melalui mekanisme peninjauan dan memasukkannya sebagai penghematan pada halaman IV.A DIPA dan pelaksanaan penghematan sebagaimana dimaksud pada No. 1 pada koordinat vertikal instansi/satuan kerja. Ruang lingkup masing-masing kementerian/lembaga.

6. Perubahan atas penambahan catatan pada halaman IV.A DIPA disimpan di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

7. Untuk menjamin independensi pelaksanaan pembatasan oleh Kementerian/Lembaga, Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja tidak dapat mengajukan permohonan pembayaran biaya perjalanan dinas sebelum peninjauan kembali pencantuman sebagaimana dimaksud pada Nomor 11 Tahun 2016. 6 tidak. (ily/hns)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *