Jakarta –
Kejahatan dunia maya sedang meningkat. Hal lain yang sering terjadi di Indonesia adalah persoalan kebocoran informasi.
Data terbaru yang dirilis Surfshark menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 15 besar negara dengan traffic terbanyak. Tercatat lebih dari 156 juta akun email diretas, dan 545,1 juta data pribadi bocor. Angka tersebut menjadikan Indonesia berada pada peringkat ke-13 dunia.
Peretasan data pribadi ini dapat terjadi karena aktivitas perangkat jahat atau malware. Malware APK adalah musuh berbahaya dari perangkat apa pun yang Anda miliki, termasuk ponsel yang Anda pegang saat ini.
Ancaman malware ini patut menjadi perhatian. Pasalnya, jika dibiarkan, malware bisa mencuri berbagai informasi penting, termasuk informasi perbankan. Untuk melindungi informasi pribadi dari serangan malware, ikuti tips di bawah ini.
1. Hapus aplikasi
Aplikasi yang tidak diketahui asalnya dapat menjadi sumber malware. Untuk mencegah serangan malware, disarankan untuk menghapus semua aplikasi yang mencurigakan. Cara menghapus aplikasinya sederhana saja. Anda hanya perlu membuka Pengaturan, lalu pilih Menu Aplikasi & Notifikasi, pilih Lihat semua aplikasi, pilih aplikasi yang ingin Anda hapus, lalu klik Uninstall.
2. Waspadai File APK Angkoro
Sebelum memasang aplikasi, pastikan aplikasi tersebut berasal dari sumber tepercaya seperti Google Play. Usahakan untuk tidak mendownload aplikasi dari perusahaan lain.
File apk berbahaya seringkali dikirimkan melalui chat dalam bentuk undangan atau file lainnya. Jika Anda mendapatkan file apk jahat dari organisasi yang tidak dikenal, jangan mengunduhnya. Pasalnya, file tersebut berisiko mengandung malware yang dapat mencuri data Anda
3. Inspeksi Keselamatan Rutin
Untuk memastikan ponsel Anda terlindungi dari malware, Anda harus memeriksa keamanan ponsel Anda secara rutin. Pengecekan ini dapat dilakukan melalui web browser seperti Chrome. Caranya juga sederhana.
Anda hanya perlu masuk ke akun Google Anda melalui myaccount.google.com/security-checkup. Jika tidak ada masalah, Anda bisa segera keluar dari website tersebut. Namun, jika masalah keamanan terdeteksi di akun Anda, Anda dapat memperbaikinya dengan mengikuti langkah-langkah yang disediakan.
Berbicara tentang serangan Apk berbahaya yang mengancam keamanan data pada ponsel tidak bisa dianggap enteng, karena ponsel mengandung banyak sekali informasi pribadi. Keamanan data pribadi juga menjadi masalah bagi Samsung.
Samsung memastikan data dan informasi penting pengguna tetap terlindungi, bahkan dengan perangkat entry-level, salah satunya adalah Samsung Galaxy A06 baru. Meski dibanderol Rp 1 jutaan, perangkat ini dibekali sistem keamanan Samsung Knox Vault.
Tak hanya itu, Samsung Galaxy A06 juga memiliki fitur Auto Lock yang pastinya aman. Pasalnya, fitur ini akan secara otomatis mendeteksi dan memblokir potensi ancaman, seperti file APK berbahaya yang dibungkus dengan pesan gambar undangan atau paket dari sumber yang tidak dikenal.
Jika diaktifkan, Pemblokir Otomatis dapat mencegah pemasangan apk berbahaya di ponsel Anda, meskipun Anda sudah mengunduhnya. Pastikan fitur pemblokir otomatis diaktifkan pada mode pengaturan di Galaxy A06. Oleh karena itu, pengguna bisa tenang karena data di ponselnya tidak mudah diretas. (dan/ego)