Jakarta –
Kemarin sore, Menteri Pertanian Amran Suleiman bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Amran mengaku telah mendapat beberapa instruksi dari Pak Prabowo menjelang perjalanannya nanti.
Pertama, Prabowo meminta segera optimalisasi 61 bendungan untuk irigasi yang dibangun sebelum Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi).
Amran mengatakan, tugas pemerintah saat ini adalah menghubungkan irigasi primer dan tersier dalam permasalahan irigasi dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
“Fokusnya pada irigasi: Bagaimana kita mengoptimalkan 61 bendungan kita agar bisa mengalirkan air ke sawah? Kita sudah pernah membangun bendungan sebelumnya, jadi 61 bendungan ini tentu menjadi kabar baik bagi para petani,” kata Amran. Usai bertemu dengan Prabowo, Kamis (11/7/2024), ia menegaskan, “irigasi tingkat ketiga sudah tersambung”.
“Dari bendungan itu ada irigasi primer, kemudian irigasi sekunder, dan kemudian irigasi tersier. Ini perlu tersambung agar air dapat dimanfaatkan secara maksimal,” imbuhnya.
Selain itu, Prabowo menekankan bahwa proyek optimalisasi lahan basah yang produktif kemungkinan akan terus berkembang. Menurut Amran, lahan yang kurang lebih sudah dioptimalkan sebanyak 350.000 hektare.
“Ini bagaimana kita optimalkan dari satu tanam menjadi dua atau tiga kali, nanti ada tambahan produksi ke depannya. Ini optimalisasi kita, irigasi, drainase, dan sebagainya semuanya sempurna.” Amran.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo menargetkan membangun 61 bendungan dalam 10 tahun masa jabatannya, berdasarkan catatan detikcom sendiri.
Namun hingga Oktober 2024, 53 bendungan yang mampu mengairi 353 hektar lahan pertanian baru mencapai target keseluruhan. Data tersebut disampaikan Menteri PUPR saat itu Basuki Hadimurjono.
Tonton Juga Video: Jokowi Resmikan Bendungan NTT Temehu dengan Anggaran 2,7 T
(hal/fdl)