Jakarta –

Keputusan Presiden Prabowo memperkuat struktur organisasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Perpres 193/2024 patut diapresiasi. Kehadiran Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan Laut akan membawa banyak manfaat, salah satunya adalah peningkatan daya saing ruang laut Indonesia.

Menurut pakar ekologi pesisir dan laut IPB University, Prof. Dietriech G. Bangen, terdapat empat fungsi penting Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut agar pemanfaatan ruang laut dilakukan secara terencana, berkelanjutan, dan sesuai dengan kepentingan nasional.

“Secara umum pembentukan Direktorat Jenderal Pengelolaan Wilayah Laut melalui Perpres 193/2024 merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang laut Indonesia secara terencana, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi,” kata guru tersebut. Dietrich dalam keterangannya, Senin (11/11/2024).

Diketahui, Direktorat Jenderal Pengelolaan Wilayah Laut seharusnya bertugas menyusun rencana pengelolaan yang mengatur peruntukan ruang laut untuk berbagai kegiatan, seperti perikanan, pariwisata, konservasi, dan transportasi laut. Dengan cara ini, potensi konflik antar pengguna dapat diminimalkan dan pemanfaatan sumber daya laut menjadi lebih efisien.

Selain itu, perannya untuk mendukung investasi dan pengembangan di bidang kelautan. Dengan rencana zonasi yang jelas, proses perizinan kegiatan kelautan menjadi lebih transparan dan terstruktur. Hal ini mendorong iklim investasi yang baik di sektor kelautan dan perikanan, serta memastikan pembangunan infrastruktur kelautan sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan.

Selain itu juga untuk kelestarian lingkungan laut. Ditjen ini menjamin setiap pemanfaatan ruang laut memperhatikan aspek keberlanjutan ekosistem pesisir dan laut, serta keberlanjutan sosial ekonomi (daya tahan hidup dan penghidupan). Dengan demikian, ekosistem pesisir dan laut tetap terjaga, dan sumber daya pesisir dan laut tetap lestari dan dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang, jelasnya.

Di sisi lain, kehadiran Direktorat Jenderal Penugasan Wilayah Laut akan memudahkan koordinasi antar wilayah laut. Pasalnya, Indonesia memiliki wilayah maritim yang luas dan berbatasan dengan banyak negara. Direktorat Jenderal ini berperan dalam koordinasi pengelolaan ruang maritim antar wilayah, termasuk wilayah perbatasan, untuk memastikan keselarasan kebijakan dan pengelolaan yang efektif.

“Pembentukan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut memang sangat mendesak, mengingat semakin kompleksnya tantangan pengelolaan laut Indonesia. Direktorat Jenderal ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara pemanfaatan dan konservasi laut, di Selain mendukung visi besar Indonesia sebagai aset maritim global, serta menjadi langkah strategis untuk memastikan “Penerapan ekonomi biru berjalan efektif, terkoordinasi, dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sebagai satuan kerja baru skala I, menurutnya, Direktorat Jenderal Perencanaan Wilayah Laut hendaknya dipimpin oleh seseorang yang mempunyai pendidikan akademis atau sipil dengan spesialisasi di bidang perencanaan atau pengelolaan ruang laut, atau di bidang umum. kebijakan, serta pemahaman yang kuat tentang penegakan hukum.

“Kolaborasi antar kemampuan ini memungkinkan terjadinya pendekatan holistik, memadukan pengetahuan teknis, pengelolaan berkelanjutan, dan kemampuan penegakan hukum untuk menjaga tata ruang laut yang efektif,” tutupnya.

Saksikan juga videonya: KKP bersama Pemprov NTB bebaskan ekspor tuna dan lobster ke Amerika dan Taiwan

(akd/ega)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *