Jakarta –
Sejumlah penelitian menunjukkan adanya hubungan antara risiko golongan darah A dan kemungkinan terkena stroke pada usia dini, sehingga menunjukkan bahwa temuan ini patut menjadi perhatian nyata. Meski pendapat banyak ahli masih sangat berbeda.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. Mengingat beberapa faktor risiko utama berada di balik peningkatan kejadian stroke,
“Penelitian ini menarik karena merupakan penelitian yang kontroversial. Golongan darah A diketahui lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner. Artinya stroke dan penyakit jantung,” jelas dr Dodik kepada detikcom dalam webinar online, Jumat (25/10/2024).
Kaitan antara golongan darah A dan stroke juga berasal dari penelitian yang menunjukkan bahwa kelompok ini lebih mungkin mengalami pembekuan darah, peradangan, dan masalah kesehatan pembuluh darah.
“Itu semua berkaitan dengan golongan darah A, tapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama Anda menjalani gaya hidup sehat.” Tentu saja hal ini bisa kita hindari dengan olah raga, seni, latihan mental. Dan makan, lanjutnya.
Latihan aerobik dianjurkan untuk mengurangi risiko stroke. Sementara terkait aturan gizi, dr Dodik menyarankan agar kita menghindari makanan berlemak.
Hal lain yang patut mendapat banyak perhatian adalah kesehatan mental. Tingginya tingkat keluhan stres mempengaruhi faktor risiko stroke. termasuk di masa kecil
“Olahraga 30 menit sehari, berkesenian, menyanyikan lagu, merawat tanaman dan burung, hobi apa yang kamu punya?” Pikiran harus selalu bahagia. Latih jiwa untuk dekat dengan Tuhan, sabar, jangan terburu-buru, lalu kendalikan pola makan dengan mengurangi lean food yaitu lemak,” ujarnya.
Berikutnya: Risiko Stroke Penelitian Goldar
(kata benda)