Jakarta –
Honda Brio Satya E CVT saat ini menjadi LCGC termahal di Indonesia. Jadi LCGC Termahal, Berapa Pajak Tahunan Brio Satya E CVT?
Indonesia menawarkan lima model Low-Cost Green Car (LCGC). Ada Toyota Calya, Toyota Calya, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, dan Honda Brio Satya.
Di antara kelima model tersebut, Honda Brio Satya menjadi yang termahal. Mobil termahal adalah Honda Brio Satya E CVT. Mobil mungil berkapasitas 5 penumpang ini dibanderol Rp 198,3 juta sudah termasuk pajak tahunan Honda Brio Satya E CVT
Dengan harga tersebut, pajak tahunan Honda Brio Satya E CVT rupanya sebesar Rp 3,1 juta. Penelusuran detikOto di laman informasi kendaraan dan informasi pajak kendaraan Pemprov DKI Jakarta, rincian pajak tahunan Honda Brio Satya E CVT 2024 adalah sebagai berikut: Rp 3.024.000 SWDKLLJ: Rp 143.000 Total: 3.167.000.
Pajak tersebut berlaku untuk kendaraan yang pertama kali dimiliki oleh perorangan di wilayah Jakarta. Diketahui pula mobil tersebut dibanderol Rp 144 jutaan. Di sisi lain, Brio Satya E CVT laris manis meski menjadi LCGC termahal. Mengutip data distribusi grosir yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Brio Satya E CVT mencapai 24.591 unit pada Januari hingga September 2024.
Mampu mencetak rekor penjualan dan menjadi bestseller, Brio Satya punya banyak keunggulan. Honda Brio Satya termahal hadir dengan DRL LED, desain gril lebih menarik, velg 14 inci kombinasi dual-tone. Interiornya dilengkapi jendela otomatis anti jebakan, pelapis pintu, panel instrumen, dan pelapis atap abu-abu.
Honda Brio Satya mengusung mesin 1.2L i-VTEC 4 silinder yang menghasilkan tenaga 90 PS. Mesinnya diklaim paling besar di kelasnya dan paling irit bahan bakar. Khusus Honda Brio Satya termahal, mesinnya dikawinkan dengan girboks CVT Earth Dreams Technology. Selain itu terdapat tweeter, ECO Assist, serta fitur keselamatan seperti dual SRS airbag depan, struktur rangka G-CON+ACE, sistem pengereman ABS+EBD. Tonton video “Kenaikan Harga Termahal LCGC, Brio Satya Dekati Rp 190 Jutaan!” (kering/makan)