Jakarta –
Persahabatan Binturong di Faunaland Ancol dengan penjaganya erat kaitannya dengan mangga yang menjadi favoritnya. Apa cerita mereka?
Mangga bukan hanya makanan bagi Frankie, si Binturong, tapi juga cara membangun ikatan emosional yang kuat dengan pemelihara hewan tersebut.
Faunaland merupakan destinasi wisata edukasi yang berlokasi di Gedung Ecovention – Ecopark, Ancol, Jakarta Utara. Ada cerita unik yang menarik perhatian mereka yang berwisata ke sana.
Bukan hanya soal kelucuan hewannya, tapi lebih ke hubungan spesial antara penjaganya dengan binturong yang dimanjakan bernama Frankie.
Frankie mempunyai hobi yang tidak biasa yaitu makan mangga. Frankie, binturong abu-abu, duduk diam di pojok kandangnya.
Matanya berbinar saat melihat penjaga itu mendekati mangga tersebut. Penjaganya laki-laki, nama lengkapnya Abdul Aziz. Namanya Abdul.
Ada yang istimewa dari hubungannya dengan Binturong. Abdul memperhatikan, sejak pertemuan pertama, ia menampilkan tingkah laku jinak yang berbeda dengan binturong lainnya.
“Saya pertama kali bertemu Frankie ketika dia berusia 5 atau 6 bulan. Perkenalan kami dimulai dengan dia memasukkan makanan seperti wortel, pisang, pepaya, apel dan memberinya buah kesukaannya, mangga. Pemberian makan dilakukan setiap hari dari pagi hingga malam. , lalu tatap muka “binturong, dia juga suka digendong dan dibelai,” kata penjaga binturong Abdul membuka ceritanya kepada detikTravel beberapa waktu lalu.
Tahukah Anda, binturong tidak hanya menyukai mangga. Frankie juga sangat sensitif terhadap ekornya. Jika ekornya dipegang maka binturong akan marah kepada pengunjung dan juga kepada penjaganya.
“Frankie suka sekali makan. Frankie paling tidak suka kalau digendong ekornya, apalagi ditarik ekornya, jadi dia merasa risih. Frankie suka digendong, kalau ada pengunjung yang ingin menggendong Frankie, dia akan melilitkan Ekornya di sekelilingnya.” Pengunjungnya tidak dicekik, tapi Binturong takut terjatuh, karena ekor Binturong seperti tumitnya, dia marah.
Abdul mulai bekerja pada pukul 08.00 hingga 17.00 VIB, namun jika hewan tersebut sakit, ia akan mengamatinya terlebih dahulu lalu memeriksa seluruh kesehatannya, termasuk induk binturong saat proses pemberian pakan.
“Kalau melahirkan, mereka diawasi, diperiksa kesehatannya, dan tidak ditahan karena ibunya ada. Ibu juga kita lihat dari segi ASI. Kita pantau. Misalnya kalau ibu tidak mau. berikan susu pada anaknya, pisahkan dan berikan susu hewani khusus,” kata Abdul.
“Prosedur yang dilakukan jika hewan sakit, dokter memeriksa, memberikan obat dan vitamin, kami selalu memantau, dan jika parah, isolasi agar hewan tenang dan cepat pulih.” Abdul menambahkan.
Menjadi penjaga binturong merupakan profesi yang tidak mudah dan penuh tantangan. Setiap harinya menghadirkan pengalaman baru, mulai dari berinteraksi dengan hewan yang menunjukkan sisi uniknya hingga rasa puas saat berhasil merawat dan menjaga kesehatan hewan.
“Membicarakan suka dan duka seorang penjaga Binturong adalah cinta, betapa baiknya makhluk hidup dirawat, bukan sekadar menyayangi hewan.” Ditambah dengan adanya hewan-hewan yang dilahirkan di sini, sehingga tidak punah dan selalu dalam keadaan sehat. Kesedihan yang saya rasakan saat hewan sakit dan mati adalah rasa kehilangan karena makhluk yang dirawat dengan penuh kasih sayang meninggalkan mereka. Saksikan video “Mencoba berenang gajah dengan tenang di Bali” (vsv/vsv)