Jakarta –

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, program pelayanan kesehatan gratis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan terpisah dari pemeriksaan kesehatan di rumah sakit (MCU). Ia mengatakan, pemeriksaan kesehatan gratis tidak sebatas mengukur berat badan atau tekanan darah saja, namun tidak selengkap pemeriksaan berbayar di rumah sakit swasta, misalnya.

“Itu bukan skrining di rumah sakit ya, ada skrining di Puskesmas. Jadi jangan dikira itu skrining kesehatan teman-teman,” kata Menteri Kesehatan Budi saat ditemui awak media di Kementerian. Dinas Kesehatan, Selasa (12/11/2024).

Ia menambahkan, “Untuk orang dewasa, kami memeriksa gula darah, kolesterol, tekanan darah. Kami juga melakukan skrining kanker untuk lansia. Kami melakukan tes hipotiroidisme kongenital dan tes G6PD untuk bayi. Jadi setiap usia berbeda-beda.”

Permohonan pemeriksaan kesehatan gratis berbeda-beda untuk setiap kelompok umur. Misalnya, skrining pada kategori bayi berfokus pada hipotiroidisme kongenital, obesitas pada remaja, skrining diabetes dan kesehatan gigi, serta deteksi dini kanker pada orang dewasa.

Para lansia juga menerima pemeriksaan kesehatan gratis yang ditujukan untuk skrining Alzheimer, osteoporosis, dan masalah kesehatan umum lainnya yang terkait dengan penuaan.

Program ini rencananya akan dilaksanakan secara bertahap pada Januari 2025. Menkes Budi mengatakan, persiapannya sedang dilakukan.

“Sekarang kami sedang mempersiapkan, termasuk Bank Dunia, melengkapi 10.000 puskesmas dengan peralatan laboratorium darah,” ujarnya. Saksikan videonya: “Video: Upaya Kementerian Kesehatan Indonesia untuk pemerataan kesehatan” (avk/kna)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *