Jakarta –

Ebi Sulastri, UMKM produsen Kelompok Usaha Ikan Asap di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mengucapkan terima kasih atas perhatian para pengusaha Tanah Air. Menurutnya, BRI akan memudahkan usaha kecil dan menengah mendapatkan modal usaha untuk memasuki pasar global.

“Kalau kita bermitra, tidak ada bahasa yang ribet. Semuanya mudah, terutama pembiayaan usahanya,” kata Eby dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (13/11/2024).

Tak hanya itu, BRI juga memberikan pelatihan untuk membantu Ebi memasarkan produknya di era digital. Dengan bimbingan BRI, ia mulai memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran bersama Perusahaan Ikan Asap Bulukumba agar produknya lebih dikenal di luar negeri.

Ebi berharap kerjasamanya dengan BRI dapat terus berlanjut dan semakin memperkuat usahanya. Dengan dukungan yang terus diberikan oleh BRI, ia berharap usahanya dapat terus berkembang dan terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pasar internasional.

Meski menghadapi tantangan ke depan, Ebi tetap menghadirkan produk dan layanan berkualitas untuk memuaskan pelanggannya. Dengan tekad dan kerja keras, ia yakin bisnis ikan asap Bulukumba akan terus berkembang bersama timnya dan menjadi inspirasi bagi usaha kecil menengah lainnya di Indonesia.

Perkembangan lainnya, Direktur Bisnis Mikro Supari menjelaskan BRI akan terus melanjutkan berbagai program insentif untuk mendorong UKM di Indonesia semakin berkembang.

“Melalui berbagai program insentif terintegrasi, BRI berupaya memberikan one stop solution kepada pelaku usaha mikro tidak hanya di sektor keuangan tetapi juga di sektor non keuangan seperti kebutuhan para pelaku UMKM,” jelasnya.

Ebi Sulastri dikenal sebagai penjual ikan asap asal Bulukumba. Proses pengasapan secara tradisional yang dilakukan secara turun temurun menjadikan ikan asap sebagai warisan budaya yang penuh karakter dan bukan sekedar rasa.

Berdiri sejak tahun 1999, usaha ikan asap miliknya kini sudah terkenal hingga mancanegara. Ebi bercerita, awal mula usahanya penuh dengan permasalahan dengan komunitas ikan asap lainnya, terutama pada pengenalan produknya.

Awalnya, ia dan tim ikan asap mengandalkan informasi dari mulut ke mulut melalui keluarga dan teman. Namun seiring berkembangnya teknologi dan berkembangnya dunia modern, internet sudah mulai dimanfaatkan sebagai alat pemasaran yang berguna. Berkat inovasi ini, produk tersebut dikenal dan diminati secara luas.

Tonton juga videonya: Alasan KUR tidak mengikuti program pemutihan pinjaman UMKM

(acd/acd)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *