Jakarta –

Sinematografer Tsania Marwa menulis judul tesis masternya di bidang psikologi, terinspirasi dari kisah hidupnya. Padahal, Tsania selaku pemegang hak asuh tidak bisa bersama kedua anaknya.

Tsania Marwa menulis disertasinya yang berjudul “Peran kecemasan akan perpisahan sebagai mediator dalam hubungan tekanan psikologis dengan insomnia pada orang tua yang tidak mempunyai anak dalam pengasuhannya akibat perceraian”.

“Saya tidak dapat memungkiri bahwa hidup saya sangat menginspirasi. Tapi kalau dari segi hasilnya, saya jamin datanya bermakna karena saya pakai kuantitatif,” jelas Tsania Marwa saat berbicara kepada Pagi Pagi Ambyar, Selasa (29/10/2024).

Ada tiga hal yang dialami orang tua yang berpisah dengan anak kandungnya. Tiga hal tersebut adalah insomnia, tekanan psikologis, dan kecemasan akan perpisahan.

“Insomnia diketahui ya. Kalau bicara tekanan mental, ada kecemasan, stres, dan depresi, sehingga Anda mengalami ketiga perasaan ini. Ketiga, kecemasan akan perpisahan, kecemasan akan perpisahan. Kami takut karena kami takut tertinggal. Saya berada di tahap ini,” kata Tsania Marwa.

Tsania Marwa bersyukur kini bisa jauh lebih jujur. Karena itulah ia berani memasukkan pengalamannya sebagai topik dalam disertasinya.

“Orang-orang melihat judul saya dan berkata, ‘Aduh, kamu harus bekerja dengan berlinang air mata, kan?’ “Tidak, karena saya bukan pesertanya. Saya pendataan dan tercatat 107 orang, menariknya 80 persennya adalah perempuan,” kata ibu dua anak ini.

Di hari yang sama, ia ditemukan di studio televisi Rumpi: No Secret Trans menderita masalah psikologis yang juga mempengaruhi kondisi fisiknya.

“Secara fisik saya mengalami penurunan berat badan, rambut rontok, ada masanya seperti ini. Secara mental itu adalah bagian penting dari kesehatan kita. Ketika kesehatan mental membaik, segalanya akan terlihat lebih baik,” ujarnya.

“Saya mengujinya seperti ini, saya harus jatuh sangat-sangat keras baru saya bisa bangun. Inti kejatuhan saya adalah ketika eksekusi saya gagal pada tahun 2021,” lanjut Tsania Marwa.

Lalu dia merasa mandek. Tak mudah menghadapi situasi tersebut hingga akhirnya Tsania memutuskan untuk melanjutkan studinya.

“Karena di sana saya merasa dihadapkan pada kenyataan bahwa proses persidangan saya melambat dan saya masih belum mempunyai anak. Saat itulah saya menyerah, saya harus menerimanya terlebih dahulu dalam hati, proses ini.” Itu adalah kemunduran yang luar biasa. Dia perlahan bangkit dan memutuskan untuk kembali kuliah. Tonton video “3 Tanda Anda Sulit Tidur.”

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *