Jakarta –

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengapresiasi perubahan yang dilakukan CEO PT Bank Negara Indonesia (BNI), Royke Tumelaar. Apresiasi ini diberikan karena berhasil mengatasi permasalahan internal dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.

Hal tersebut disampaikan Anggota DPR RI asal Sumbar saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dan Pengurus Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) di Gedung DPR RI, Jakarta. , Rabu (13/11).

Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI mengapresiasi kerja luar biasa Royke Tumilaar yang rela berkorban meninggalkan situasi baik di Mandiri demi membantu perubahan BNI.

“Saya acungkan jempol kepada senior saya Pak Royke yang bisa mengubah BNI yang kemarin bermasalah dan sekarang sudah keluar dari masalah,” kata Andre dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/11/2024). .

Tak hanya terus bertransformasi di BNI, lanjut Andre, Royke juga berhasil meningkatkan kesejahteraan pekerja di BNI, salah satunya dengan meningkatkan upah pekerja.

“Sebenarnya saya sudah mendapat laporan dari seluruh pegawai BNI bahwa gajinya dinaikkan dan kesejahteraannya juga meningkat. Saya harus berterima kasih kepada Pak. Merupakan hal yang istimewa untuk mengembalikan status BNI dan meningkatkan kesejahteraan BNI. Saya Saya belum tahu apakah gajinya sama dengan pekerja Mandiri saat ini,” ujarnya.

Dibalik kesuksesan CEO BNI tersebut, Andre memberikan catatan penting mengenai jenjang karir di BNI yang banyak dikeluhkan pegawai karena banyak posisi berbeda yang diisi oleh pihak eksternal atau oleh outgoing, bukan pekerja di dalamnya.

“Tapi ada hal kecil yang perlu saya jelaskan di ruangan kecil ini Pak, agar bisa didengar oleh Ketua Pak Tiko (Kartika Wirjoatmodjo), ya. , menerima banyak masukan dan laporan dari orang-orang “Nah, di balik kesuksesan Pak. Royke, ada sedikit sambutannya,” kata Ketua DPD Gerindra Sumbar itu.

Ada pula yang menyampaikan harapan jajaran BNI agar bank tersebut tidak seperti Bank Mandiri Cabang Sudirman. Meski tindakan direksi berada di bawah kewenangan pemegang saham, namun pegawai BNI ingin cara kerja dan posisi SEVP sebagai pekerjaan utama tetap menjanjikan.

Laporan Andre menunjukkan, hanya sekitar 50 persen GM dan BNI yang berstatus pegawai internal, sedangkan sisanya outsourcing. VP di BNI masih banyak, namun hampir 50 persennya adalah orang lain, dan dari 9 SEVP tersebut, 8 di antaranya berasal dari luar.

Ada pula yang berharap permasalahan terkait cara kerja pegawai sampai ke Direktur Administrasi BNI dan bisa diteruskan ke Kementerian BUMN.

Ia juga menyarankan agar Royke Tumilaar menyampaikan kepada Wakil Presiden pentingnya melanjutkan kemajuan reformasi BNI.

“Jangan sampai kiprah istimewa Pak Royke mengubah BNI yang kini Pak Prabowo hadir langsung di program Investor Daily. Istimewanya Pak Prabowo datang ke bapak-bapak, berceramah. Karena lagi-lagi yang Pendiri BNI itu adalah kakek Pak Prabowo. Makanya kakek Presiden tidak ikut,” kata Andre.

Diketahui, BNI di tangan CEO Royke Tumelaar berhasil mencatatkan laba bersih Rp 16,3 triliun hingga kuartal III 2024 berkat pemulihan modal kerja dan pemeliharaan nilai aset yang efisien.

Tonton juga video ini: Wondr by BNI raih penghargaan komunikasi perbankan terbaru dan terinovatif.

(kanan/kiri)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *