Jakarta –
Petenis berkebangsaan Polandia (VN), Bukzanski, bergelut pada Minggu (10/11/2024) di Savaya Club di Desa Pikatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali. Bukzanski membungkam dan memukuli anggota Satuan Brigade Mobil (Satbrimob) Kepolisian Daerah Bali (Polda), I Gide Vika Ardian (23) dan Satpam Savai, Efensius Moti (31).
Seorang ekspatriat Polandia mengamuk dan memukuli anggota Satuan Brimob Polda Bali dan Keamanan Savaia karena dituduh menerbangkan drone.
Humas Polda Bali (Kabid Hamas) Rabu (13/11/1397), Humas Polda Bali Kambis Johnson Avis Panjitan menjelaskan, “Ada drone asing yang hendak melintasi perbatasan. Itu digunakan untuk memasuki area tersebut. 2024).
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, WN Polandia tersebut awalnya sedang bermain-main dengan drone tersebut di tempat sepi di luar kawasan Savaia. Namun, drone tersebut akhirnya berhasil menembus pedalaman Savaya.
Efensius kemudian diperintahkan untuk mengimbau warga negara asing (VNA) untuk tidak menerbangkan drone tersebut hingga memasuki pedalaman Savaya. Efensius pun meminta Buchanski menghapus rekaman drone tersebut.
Namun, Bućanski mengabaikan peringatan Efencius dan mengklaim bahwa dia menerbangkan drone tersebut ke luar wilayah Savaia. “Setelah dipukul beberapa kali, alien tersebut tidak mau menghapus foto yang diambilnya dengan drone dan melakukan pelecehan,” kata Johnson.
Bućanski memukul dada kanan Efencius dengan botol bir. Warga negara Polandia tersebut kemudian melarikan diri setelah diganggu. Efensius pun langsung memanggil anggota Sat Brimob Polda Bali untuk datang dan membantu penyelamatan WNA tersebut.
“Setelah penangkapan, WNA tersebut melakukan perlawanan dengan memukuli salah satu rekan kami, anggota Bremob, hingga kaki kanannya terluka,” kata Johnson.
Bukzanski kemudian dibawa ke Polsek Kuta Selatan oleh anggota Polsek Bali I Madea Visnu Viratama (22), setelah diamankan bersama Afansius. WNA tersebut dibawa ke kantor polisi sekitar pukul 19.45. Artikel ini dimuat di Ditikbali
Simak video “Video: Sekilas 10 Pelaku yang Vonis Mati Diana di Gianyar” (Sam/Sam)