Jakarta –
Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS telah menimbulkan kekhawatiran di Taiwan, khususnya mengenai industri chip dan masa depan pertahanannya. Para pemimpin Taiwan telah menunjukkan ketenangan, namun beberapa pengamat mengatakan negara tersebut perlu waspada.
“Saya yakin bahwa kerja sama jangka panjang antara Taiwan dan Amerika Serikat, berdasarkan nilai dan kepentingan bersama, akan terus menjadi landasan stabilitas regional dan mengarah pada kemakmuran yang lebih besar bagi kita semua,” kata pemimpin Taiwan William Lai. Ching. -te. – kata dalam pesan perpisahan kepada Donald Trump.
Trump tampaknya kurang mendukung Taiwan setelah kalah dalam pemilihan presiden tahun 2020. Dalam wawancara dengan Bloomberg, Trump mengatakan bodoh jika AS membela Taiwan dengan cuma-cuma.
Trump juga mengkritik kekuatan Taiwan dalam manufaktur teknologi tinggi, bahkan menuduh Taiwan mengambil alih bisnis chip AS dan mendominasi industri semikonduktor. Kedua isu tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di Taiwan sejak kemenangan Trump.
Anggota parlemen Kuomintang Han Kuo Yu memperingatkan bahwa tantangan keamanan politik dan ekonomi Taiwan akan bertambah, bukan berkurang, di bawah pemerintahan Trump. Ia yakin Taiwan harus menjaga hubungan dengan Washington dan menjaga perdamaian di Selat Taiwan.
Lai Shi-bao, anggota parlemen lainnya, memperingatkan bahwa pengaruh Trump terhadap industri ubin Taiwan tidak boleh dianggap remeh. Kuo Yujen, direktur Institut Studi Tiongkok dan Asia-Pasifik di Universitas Nasional Sun Yat-sen, juga merasa prihatin dan mengatakan bahwa Taiwan harus menilai Trump dengan cermat dan memantau dengan cermat setiap pengumuman dan kebijakannya.
Di Tainan, ilmuwan politik Universitas Kun Shan Ting Jen-Fang mengatakan masa jabatan Trump akan ditandai dengan ketidakpastian yang “lebih impulsif” dan mendesak pemerintah untuk “menjalin jalur komunikasi yang erat dengan Washington.” Tsing juga memperingatkan bahwa “di masa depan, Taiwan harus memikul banyak tanggung jawab sendiri.”
Nada optimis disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Jia-lung, yang mengatakan Taiwan harus menyambut presiden baru AS yang terpilih secara demokratis dan tidak ada alasan untuk khawatir tentang kerja sama antara Taiwan dan AS. Menteri Ekonomi Kuo Zhihui juga mengatakan bahwa produksi dan penjualan chip didasarkan pada permintaan pasar, sehingga terpilihnya Trump tidak akan mengubah permintaan AS terhadap chip yang dibuat oleh raksasa teknologi Taiwan TSMC. Tonton video “Video: Janji Elon Musk Usai Ditunjuk Trump Sebagai Pimpinan DOGE” (fyk/fay)