Jakarta –
Kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan jumlah kematian terbesar di dunia. Penyakit ini tidak membeda-bedakan, dan dapat menyerang orang lanjut usia maupun yang masih muda. Selain itu, kasus kanker pada kelompok usia di bawah 50 tahun belakangan ini semakin meningkat.
Seringkali, berbagai jenis kanker tidak menunjukkan gejala sebelum kondisinya memasuki tahap yang lebih serius. Akibatnya, banyak kasus kanker yang terabaikan dan terlambat mendapatkan pengobatan optimal.
Kabar baiknya, kanker bisa dicegah sejak usia dini. Ada sejumlah upaya yang bisa dilakukan sejak dini untuk mengurangi risiko kanker di kemudian hari, kata Dr. Elena Stoffel, profesor gastroenterologi di University of Michigan dan direktur Rogel Cancer Genetics Clinic. Apa saja 1. Periksakan kesehatan anda secara rutin
Stoffel menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga menderita kanker.
“Jika Anda berkata, ‘Sebenarnya, ada beberapa orang di keluarga saya yang telah didiagnosis menderita kanker kolorektal,’ itu seharusnya menjadi tanda peringatan,” kata Stoffel, seperti dilansir New York Post, Senin (11/1). 11/2024). ).
Mereka yang memiliki kecenderungan genetik terhadap kanker usus besar mungkin perlu mulai menjalani kolonoskopi sejak usia 20-an, tambah Stoffel. Sementara itu, orang dengan risiko rata-rata sebaiknya mulai melakukan skrining pada usia 45 tahun.
Selain menceritakan riwayat keluarga, pasien juga harus berkonsultasi dengan dokter tentang gejala yang tidak biasa.
“Diskusi harus mengintegrasikan apa yang kami ketahui tentang Anda, riwayat keluarga Anda, serta kebiasaan dan perilaku kesehatan Anda, untuk menciptakan rencana tentang cara terbaik untuk merawat Anda, termasuk Anda dalam prosesnya,” jelas Stoffel.2. Berhenti merokok
Satu-satunya hal yang dapat mengurangi risiko kanker secara signifikan adalah dengan berhenti merokok. Data American Cancer Society menunjukkan 20 persen kasus kanker di Amerika disebabkan oleh kebiasaan merokok. Kasus dan kematian akibat kanker paru-paru juga diperkirakan akan terus meningkat selama 25 tahun ke depan.
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Public Health memperkirakan bahwa hampir 1,2 juta kematian akibat kanker paru-paru dapat dicegah di seluruh dunia selama 70 tahun dengan melarang penjualan rokok dan produk tembakau lainnya. Batasi konsumsi alkohol
Berbagai penelitian telah menganalisis minuman beralkohol dan pengaruhnya terhadap kesehatan.
Saat masuk ke dalam tubuh, alkohol akan dimetabolisme di hati. Metabolisme alkohol ini akan menghasilkan racun yang diketahui dapat merusak DNA.
Seiring waktu, alkohol dapat mempersulit tubuh menyerap nutrisi, menyebabkan peradangan, dan merusak hati. Makan sehat
Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan makan seseorang dapat mempengaruhi risiko terkena beberapa jenis kanker.
Misalnya saja lebih sering mengonsumsi makanan tinggi lemak. Pola makan Barat yang tinggi lemak dan rendah serat dapat menyebabkan perubahan pada usus yang meningkatkan risiko kanker kolorektal dini, para peneliti memperingatkan.
Para ahli dari Universitas Michigan merekomendasikan untuk memprioritaskan biji-bijian, buah-buahan dan sayuran serta membatasi daging merah, daging olahan, dan gula. Tidur yang cukup
Para ahli umumnya merekomendasikan orang dewasa untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam.
Kurang tidur mengganggu jam biologis 24 jam tubuh dan mempengaruhi keseimbangan hormonal. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara, usus besar, ovarium, dan prostat. Berolahraga secara teratur
Olahraga dapat mencegah obesitas, salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan beberapa jenis kanker. Olahraga teratur dapat menjaga kadar hormon, mencegah peradangan, meningkatkan sistem pencernaan, dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat. Gunakan tabir surya saat berada di luar ruangan
Paparan sinar ultraviolet yang berlebihan dapat menyebabkan kanker kulit. Bagi Anda yang sering beraktivitas di bawah terik matahari, penting untuk selalu menggunakan tabir surya untuk melindungi diri dari risiko kanker kulit dan gangguan kesehatan lainnya.
American Academy of Dermatology merekomendasikan penggunaan faktor perlindungan matahari (SPF) minimal 30 saat berada di luar ruangan, yang dapat menghalangi 97 persen sinar UV matahari. Tonton video “Berbagai penelitian ekstrak kedelai untuk mencegah kanker payudara” (ath/suc)