Jakarta –
Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun dipastikan mengidap penyakit Covid-19 pada debat Pilkada Jakarta. Dalam kesaksiannya, dia mengatakan timnya sedang menunggu datangnya virus baru yang menurutnya direncanakan.
Tak hanya itu, calon nomor urut 2 juga menyebut senjata biologis atau bioweapon. Menurutnya, hal itu bisa dimanfaatkan untuk menimbulkan kanker baru.
“Kalau kita lihat ada epidemi lagi, gejalanya akan sangat jelas. Ada anggarannya, WHO sudah mengubah hukum humaniter internasional (IHR) yang memperbolehkan penggunaan bioweapon untuk membuat suatu penyakit menjadi penyakit,” jelas Dharma pada calon gubernur tersebut. perdebatan. , Minggu (17-11-2024).
Epidemiolog Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia menanggapi komentar mengenai pandemi Covid-19. Menurutnya, menghimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi epidemi di masa depan adalah hal yang benar, namun tidak mungkin diprediksi.
Namun kita harus memahami bahwa suatu epidemi tidak bisa diprediksi secara pasti kapan akan terjadi. Yang bisa kita lakukan adalah menambah pengetahuan kita tentang data-data ilmiah dan ciri-ciri sejarahnya, jelas Dicky kepada detikcom, Selasa (19-11-2024).
Sejarah menunjukkan epidemi yang berulang, terlihat dari flu Spanyol tahun 1918, SARS tahun 2003, MERS tahun 2012, dan COVID-19. Namun, prediksi spesifik sulit untuk diterapkan. ” lanjutnya.
Untuk mencegah penyakit baru, organisasi seperti WHO dan badan ilmiah internasional terus memantau patogen baru. Kebanyakan berasal dari zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Dari sisi sistem kesehatan, Dicky mengatakan perlunya fokus pada penguatan sistem kesehatan. Ini mencakup obat-obatan, laboratorium dan respon cepat terhadap penyakit.
Oleh karena itu, meskipun pandemi tidak dapat diprediksi secara pasti, namun masyarakat dan pemerintah harus selalu bersiap, lanjutnya.
NEXT: Pendapat para ahli tentang senjata biologis Saksikan video “Video: Kemenkes Tolak Narasi Pandemi Covid-19 Sebagai Rekayasa Global” (sao/ itu)