Jakarta –
Cacar air telah memaksa beberapa sekolah untuk ‘ditutup’ dan melakukan pembelajaran jarak jauh (DLL). Setidaknya ada 53 siswa di SMPN 8 Tangsel yang terjangkit cacar air.
Selain itu, PJJ juga digelar di sekolah dasar di Situbondo setelah banyak siswa dan guru yang terjangkit penyakit cacar air.
Kasus cacar air pada anak-anak dikatakan semakin meningkat karena kurangnya vaksinasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan salah satu cara untuk mencegah anak terkena penyakit ini adalah dengan memutus rantai penularan di karantina.
Anggota Satker Koordinasi Penyakit Menular Tropis IDAI Dr. “Terus awasi anak dalam beraktivitas dan komunikasikan dengan temannya. Edukasi pentingnya kebersihan diri dan jaga jarak jika ada temannya yang sakit,” ujar Anggraini Alam, SpA(K). BERTARUH.
Karena penyakit campak dapat menular melalui droplet, maka penyakit campak dapat dengan mudah menular kepada anak-anak jika mereka beraktivitas. Oleh karena itu, para orang tua disarankan untuk mengajari anaknya menggunakan masker saat berada di sekitar penderita cacar air untuk mencegah penularan.
Tindakan pencegahan yang sangat efektif dalam mencegah penyakit cacar air adalah dengan vaksinasi. Vaksin ini direkomendasikan untuk anak kecil dan orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi.
Pada anak kecil, suntikan cacar air atau vaksin cacar air pertama diberikan saat anak berusia 12 hingga 15 bulan, dan suntikan berikutnya diberikan saat anak berusia 2 hingga 4 tahun. Sedangkan anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa harus menerima 2 (dua) vaksin dengan selisih waktu minimal 28 hari.
“Dan yang kita ketahui bersama sebagai salah satu cara pencegahan penyakit menular adalah vaksinasi sebagai upaya pencegahan utama yang tentunya sangat dianjurkan. Terus pantau jadwal vaksinasi anak dengan vaksinasi lengkap terutama vaksinasi dasar untuk menjamin perlindungan terbaik terhadap penyakit menular. penyakit.” katanya. O. Saksikan video “Inilah Bedanya Cacar Air dan Flu Singapura, Meski Sama-sama Picu Resistensi Kulit” (kna/kna)