Jakarta –
Mitos pertolongan pertama stroke dengan cara menusuk jari dengan jarum masih dipercaya di kalangan masyarakat Indonesia. Akibatnya memperlambat pengobatan pasien dan memperburuk kondisinya.
Sangat disayangkan masih banyak mitos di masyarakat bahwa jika terkena stroke, harus menusukkan jarum ke telinga, jari tangan, atau kaki untuk mengambil darah, kata Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, dokter spesialis saraf dr Dodik Tuscoro. (USE) dalam webinar, Jumat (25/10/2024).
Dr. Dudek menjelaskan, stroke disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, bukan pembuluh darah tepi di bagian tubuh lainnya. Menusuk jari penderita stroke dapat menyebabkan infeksi jika jarum yang digunakan tidak steril.
Stroke sendiri disebabkan oleh dua hal, yaitu aliran darah ke otak atau penyumbatan pembuluh darah di otak, sehingga pengobatan harus berdasarkan penyebabnya. Menusuk jari dengan jarum bukanlah salah satu metode yang disarankan.
“Kadang-kadang kalau ada yang stroke, biasanya kita telpon ke sini dan minta pendapat ke sana, misalnya dikirim ke mana, tidak jelas mau kemana,” ujarnya.
Beberapa gejala yang dapat dikenali antara lain sakit kepala mendadak, lemas, mati rasa, gangguan penglihatan, kebingungan, kesulitan berjalan atau berbicara, pusing, dan kesulitan berbicara.
Jika Anda terserang stroke, segera hubungi ambulans. “Jadi tidak perlu menunggu lama, tidak perlu menelpon saudara anda yang jauh, langsung bawa dengan ambulan,” ajak dr. Dodak “Bufast! Ketahui Berbagai Gejala Stroke!” (kna/kna)