Jakarta –
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Mitya Hafid telah melakukan pertemuan erat dengan berbagai pihak untuk mengakhiri perjudian online, termasuk Pusat Pelaporan dan Penelitian Transaksi Keuangan (PPATK).
Pertemuan kedua pihak digelar hari ini Selasa pagi (19/11/2024). Lantas, apa saja pembahasan Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya Hafid dan Kepala PPATK Ivan Yustivandana?
“Iya kerja sama, penguatan. Tentu transaksinya dia pantau. Jadi, kalau ada yang perlu kita kerja sama, tentu kita kerjakan,” kata Menkominfo Meutya, saat ditemui di Komdigi. Upacara Penghargaan Jurnalistik Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Ditanya apakah ada kemungkinan pemblokiran akun oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (COMDIGI) yang melindungi situs judi online selama pemeriksaan, jawab Meutya.
“Secara teori, siapa pun yang berjudi online bisa diawasi dan diblokir. Namun, kita akan mulai melihat trennya, mungkin aliran uangnya. Tetap saja, PPATK ini punya area,” kata Mutia.
Lanjutnya, “Jika ingin mencapai kesepakatan, maka keterbukaan informasi dari pihak perusahaan PPATK kepada Komdigi, agar website dan transaksi keuangan yang kami pantau bisa saling update.”
Seperti disebutkan sebelumnya, ada 10 pegawai Komidigi yang ‘menciptakan’ kasino online yang seharusnya mereka blokir dan manfaatkan keamanan situs ilegal tersebut. Sementara itu, Meutya memecat staf Kamdigi karena berani menyalahgunakan kekuasaannya.
Para pegawai Komdigi ini mendukung 1.000 situs judi online dan menghasilkan keuntungan Rp 8,5 juta per situs judi ilegal. Simak video “VIDEO: Menkominfo Mitya Sobes Minta Maaf pada Pegawainya yang Ikut Judol” (agt/fyk)